Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PepsiCo Mulai Produksi Lokal Cheetos Cs di RI, Siap Kuasai Pangsa Pasar?

PepsiCo Indonesia telah resmi memproduksi tiga produk makanan ringannya, yaitu Cheetos, Doritos, dan Lays di Indonesia pada awal tahun ini.
Ilustrasi Cheetos, salah satu produk PepsiCo/PepsiCo
Ilustrasi Cheetos, salah satu produk PepsiCo/PepsiCo

Bisnis.com, JAKARTA — PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages atau PepsiCo Indonesia telah resmi memproduksi tiga produk makanan ringannya, yaitu Cheetos, Doritos, dan Lays pada awal tahun ini. Namun, hanya Cheetos yang sudah dipasarkan melalui ritel tertentu.

Adapun, ketiga produk tersebut merupakan hasil produksi pabrik lokal yang berlokasi di Cikarang yang dibangun sejak Agustus 2023 lalu dengan nilai investasi mencapai US$200 juta atau Rp3,3 triliun. 

Director of Government Affairs and Corporate Communications PepsiCo Indonesia Gabrielle Angriani Johny mengatakan, antusiasme pasar sangat positif menerima kembali produk Cheetos yang sebelumnya sempat hengkang dari Indonesia. Pihaknya pun optimistis dapat meramaikan kembali pasar makanan ringan domestik. 

“Kalau secara persentase [target pangsa pasar] saya enggak bisa sharing gitu ya. Tapi yang pasti kita cukup yakin dengan potensi pasar di Indonesia. Kalau enggak, kita enggak akan sampai berani investasi lebih dari Rp3 triliun ya,” kata Gabby saat ditemui di Jakarta, Rabu (12/3/2025). 

Dia menuturkan, dalam waktu dekat, produk Doritos dan Lays juga akan didistribusikan ke pasar sehingga peresmian pabrik pun ditargetkan akan dilakukan setelah ketiga produk tersebut launching

Saat ini, pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 6 hektare di Cikarang itu telah beroperasi. Namun, pabrik baru akan beroperasi dengan kapasitas penuh pada akhir tahun. 

“Untuk bahan baku, kita bekerja sama dengan perusahaan seasoning yang ada di Indonesia, kemudian kita juga ada palm oil lokal. Terutama yang paling besar sih sebenarnya adalah jagung lokal, tahun ini sebagian besar lokal, tahun depan diharapkan jagung lokal semua,” jelasnya. 

Dalam hal ini, PepsiCo Indonesia juga bermitra dengan petani jagung dan kentang di wilayah Jawa Barat. Hal ini untuk memastikan bahan baku utamanya dapat diperoleh dengan mudah di dalam negeri, tanpa harus impor. 

Gabby menerangkan hingga saat ini jagung dan kentang di Indonesia belum sepenuhnya dapat memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan pabrik. Oleh karena itu, selama ini pihaknya mengandalkan hasil panen dari Australia. 

“Kami juga sudah ajak enam petani lokal untuk visit ke pertanian di Thailand karena di sana kami sudah berhasil mengembangkan bahan baku jagung dan kentang sesuai standar,” jelasnya. 

Ke depannya, tak hanya membidik pasar lokal, Gabby menegaskan bahwa pihaknya secara bertahap akan ekspor ke negara-negara Asean. 

Di samping itu, dia juga mengungkap tantangan lain dalam berinvestasi di Indonesia dari sisi keamanan. Pasalnya, beberapa waktu lalu sempat heboh laporan organisasi masyarakat (ormas) menghalangi aktivitas produksi di kawasan industri. 

“Ya kita juga memang butuh juga support-support dari pemerintah untuk menghadapi dinamika yang seperti itu ya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pasti ada aja dinamika seperti itu di Indonesia, tapi PepsiCo sendiri sudah memberikan lapangan pekerjaan memang buat warga lokal, tentunya dengan kualifikasi yang dibutuhkan,” pungkasnya. 

Sebagaimana diketahui, produk cemilan Lays, Cheetos, dan Doritos telah berhenti beredar di Indonesia pada 2021 lalu ketika bisnis patungan antara PepsiCo dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memutuskan untuk mengakhiri kemitraan setelah 30 tahun bersama.  

Sejak berhenti beredar, ketiga produk tersebut masih beberapa kali ditemui di sejumlah ritel lantaran dibawa oleh importir secara paralel. Harga ketiga produk tersebut di pasaran pun sangat tinggi jika dibandingkan harga jual saat masih resmi diedarkan PepsiCo beberapa tahun lalu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper