Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Salim Lunasi Akuisisi 35% Saham Tol Trans Jawa Senilai Rp15,75 Triliun

Entitas usaha milik Grup Salim melalui Konsorsium GIC – MPTC resmi menyelesaikan seluruh transaksi pembelian 35% saham Tol Trans Jawa milik Jasa Marga.
Atas diskresi Kepolisian, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mendukung pemberlakuan rekayasa lalu lintas One Way hari ini, Jumat (05/04), sejak pukul 21.50 WIB dari KM 72 Cikampek (Jalan Tol Cipali) s.d KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang / JASA MARGA
Atas diskresi Kepolisian, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mendukung pemberlakuan rekayasa lalu lintas One Way hari ini, Jumat (05/04), sejak pukul 21.50 WIB dari KM 72 Cikampek (Jalan Tol Cipali) s.d KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang / JASA MARGA

Bisnis.com, JAKARTA – Entitas usaha milik Grup Salim yakni PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) melalui Konsorsium GIC – MPTC resmi menyelesaikan seluruh transaksi pembelian 35% saham Jalan Tol Trans Jawa (JTT) milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) senilai Rp15,75 triliun.

Direktur Utama PT Margautama Nusantara Danni Hasan menjelaskan bahwa akuisisi 35% saham Tol Trans Jawa itu telah dibayar lunas pada hari ini, Rabu (4/12/2024).

“Proses akuisisi 35% saham Tol Trans Jawa telah dibayar lunas pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB oleh konsorsium yang salah satunya terdiri dari Margautama Nusantara, yang merupakan anak usaha Nusantara Infrastructure,” jelasnya melalui keterangan resmi, Rabu (4/12/2024).

Adapun, Konsorsium GIC – MPTC terdiri atas PT Margautama Nusantara (MUN), PT Metro Pacific Rollways Indonesia Services (MPTIS), dan Warrington Investment Pte. Ltd. (WIPL) yang merupakan entitas usaha dari Government of Singapore Investment Corporation (GIC).

Dalam laporannya, akuisisi Tol Trans Jawa itu juga dilakukan dalam rangka memperkuat laju pertumbuhan bisnis jangka panjang agar dapat meningkatkan daya saing perseroan.

Sementara itu, Direktur Utama Nusantara Infrastructure Ramdani Basri menjelaskan bahwa kolaborasi tersebut merupakan bukti kontribusi dari swasta yang berperan dan bertanggung jawab dalam membangun infrastruktur di Indonesia. Grup Nusantara Infrastructure berhasil mengundang kepercayaan dari investor asing untuk terus mengembangkan bisnis infrastruktur di Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar sektor sebagai fondasi strategis dalam mempercepat pembangunan nasional.

“Ke depan kami percaya bahwa peran swasta akan memberikan kontribusi bersama dengan BUMN untuk terus membangun infrastruktur Indonesia. Kami berharap dengan selesainya transaksi ini, pemerintah terus memberikan regulasi yang pro kepada investor baik lokal maupun asing sehingga terwujud Indonesia Incorporated yang dicita-citakan bersama.” Jelasnya.

Namun demikian, sebelumnya JSMR memastikan bahwa pihaknya masih akan menjadi pemegang saham prioritas di PT JTT. Saat ini, Perseroan menggenggam sebesar 65% saham di PT JTT.

Sementara itu, komposisi pemegang saham lain PT JTT saat ini yaitu sebesar 20,3% dimiliki PT MPTIS, 10,5% dimiliki oleh Warrington dan 4,2% dimiliki oleh PT MUN yang merupakan anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper