Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai Kanada sebagai pasar yang menarik bagi produk-produk buatan Indonesia. Kesempatan untuk mendorong produk dalam negeri go global.
Wakil Ketua Umum Apindo Sanny Iskandar menuturkan, dengan lebih dari 39 juta konsumen yang memiliki daya beli tinggi dan standar perdagangan progresif, Kanada bukan hanya pasar alternatif, melainkan juga menjadi peluang strategis yang menunggu untuk dikapitalisasi oleh produk unggulan Indonesia.
Dia mengatakan bahwa Kanada memiliki kebutuhan yang sangat besar akan produk-produk berkualitas tinggi dari Indonesia, mulai dari sektor tekstil, pangan olahan, furnitur, produk agrikultur, produk kreatif, hingga produk-produk berbasis inovasi.
“Bagi kami, ini adalah kesempatan emas untuk lebih mengenalkan produk Indonesia, bukan hanya sebagai komoditas, tetapi sebagai bagian dari identitas global yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing,” kata Sanny dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (4/12/2024).
Di samping itu, Apindo meyakini inovasi, keberlanjutan, dan kemitraan internasional merupakan pilar utama untuk membangun ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan berdaya saing.
Sanny menambahkan, dunia usaha juga berkomitmen untuk terus mendorong pemberdayaan UKM melalui edukasi, fasilitasi akses pasar, dan advokasi kebijakan yang mendukung daya saing.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Apindo percaya bahwa kemitraan lintas sektor merupakan kunci keberhasilan dalam membangun ekosistem ekspor yang berkelanjutan.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama meraih keberhasilan, bukan hanya dalam meningkatkan volume ekspor, tetapi juga dalam memperluas jangkauan produk-produk Indonesia yang dapat bersaing di pasar global,” tuturnya.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memandang, Kanada menawarkan potensi yang signifikan bagi eksportir Indonesia yang ingin memperluas kehadiran mereka di pasar internasional.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengungkap bahwa Kanada merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan nilai perdagangan mencapai US$2,6 miliar pada Januari–September 2024, dengan tren positif sebesar 11% selama lima tahun terakhir.
Dyah menyampaikan bahwa pemerintah dalam hal ini Kemendag sepenuhnya mendukung upaya globalisasi UMKM Indonesia melalui berbagai program dan inisiatif, mulai dari peningkatan kapasitas, peningkatan daya saing produk, kepatuhan terhadap standar, desain produk, dan informasi pasar untuk membantu UMKM mengakses pasar global, termasuk Kanada.
Senior Trade Commissioner dari Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia Meena Bhullar menyatakan Kanada berkomitmen untuk mendukung perdagangan yang inklusif di dunia, termasuk Indonesia.
“Kami mengapresiasi upaya Apindo memastikan anggota UMKM-nya memahami peluang untuk memperluas pasar ke Kanada, serta kontribusi TFO Canada dalam membantu UMKM memahami dan mengakses pasar Kanada,” tuturnya.
Adapun, Direktur Eksekutif Trade Facilitation Office (TFO) Kanada Steven Tipman mengaku melihat potensi yang besar dengan Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perdagangan yang berkelanjutan dan inklusif untuk UMKM.
“Perusahaan-perusahaan Indonesia, khususnya yang dimiliki atau dipimpin oleh perempuan, telah membuat kemajuan dalam mengakses pasar Kanada. Kami berharap dapat melihat perkembangan lebih lanjut dalam 10 tahun ke depan,” pungkasnya.