Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas pensil alis hingga cat rambut yang masuk dalam Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya turut menjadi penyumbang inflasi pada November 2024.
Secara umum, inflasi November tercatat sebesar 0,3% secara bulanan dan 1,55% secara tahunan. Inflasi ini utamanya terdorong oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 1,68% year on year (YoY), kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,4%, serta kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 7,26%
Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya pengeluaran ini bahkan menjadi kelompok kedua penyumbang utama inflasi November 2024 dengan andil inflasi sebesar 0,04% MtM dan 0,45% YoY.
Berdasarkan data yang Bisnis terima, emas perhiasan memang menjadi pendorong utama inflasi secara umum dari kelompok ini karena memberikan andil hingga 36,32% MtM. Namun, terdapat komoditas lainnya yang turut mendorong inflasi November ke angka 0,3% MtM.
Seperti pensil alis yang mengalami kenaikan harga dan mengalami inflasi sebesar 2,52% MtM serta memberikan andil sebesar 4,75% terhadap inflasi secara umum. Selanjutnya, Koper mengalami inflasi sebesar 1,26% MtM dengan andil 0,74%.
Komoditas Sirih mengalami inflasi sebesar 0,86% dan memberikan andil sebesar 17,44%. Kemudian jasa Pijat Non Medis/Urut/Refleksi mengalami inflasi 0,76% dengan andil 1,77%.
Baca Juga
Sementara jasa Semir/Cat Rambut juga memberikan andil inflasi yang cukup besar, yakni 13,06% meski inflasi sebesar 0,43% MtM.
Bukan hanya itu, komoditas lainnya seperti Lulur, Serum Kecantikan, hingga jasa Facial/Peeling juga mengalam inflasi.
Berbeda dengan komoditas Sunblcok, Canang Sari, dan Buah Pinang, justru mengalami deflasi yang masing-masing sebesar 0,27%, 1,96%, dan 16,43%.
Meski demikian, BPS tidak menyampaikan detail kenaikan harga yang terjadi baik secara bulanan maupun tahunan.
Adapun jika kelompok perawatan tersebut menjadi penyumbang kedua inflasi, penyumbang berasal dari Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dengan andil inflasi 0,22% MtM.
Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini antara lain bawang merah, tomat, daging ayam ras, dan minyak goreng.
Sementara secara tahunan, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau memberikan andil inflasi 0,48%. Utamanya disumbang oleh sigaret kretek mesin (SKM), beras, dan bawang merah.