Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Bagi-Bagi BLT Rp64,78 Triliun ke Warganya, Mengucur Kuartal II/2025

Thailand merancang tahap ketiga bantuan langsung tunai (BLT) senilai 140 miliar baht (setara Rp64,78 triliun dapat terlaksana pada tahun depan.
Bangkok, Thailand/
Bangkok, Thailand/

Bisnis.com, JAKARTA - Thailand memperkirakan akan melaksanakan tahap ketiga dari program stimulus bantuan langsung tunai (BLT) pada kuartal kedua tahun depan sebesar 140 miliar baht (setara Rp64,78 triliun). Dana jumbo itu rencananya akan didistribusikan kepada 14 juta orang.

“Berbagai langkah stimulus dapat mendorong pertumbuhan di atas 3% pada tahun depan. Kami cukup yakin akan hal itu,” kata Wakil Menteri Keuangan Thailand, Julapun Amornvivat, dikutip dari Reuters, Rabu (20/11/2024). 

Meski sebelumnya telah melakukan stimulus, Julapun memperkirakan ekonomi Thailand tetap tumbuh mini pada  2024 yakni tidak akan melebihi 2,8%.

Sekitar 14,5 juta orang sejauh ini telah menerima pembayaran sebesar 10.000 baht atau US$290, dari sekitar 45 juta orang yang diperkirakan akan mengambil bagian dalam skema tanda tangan pemerintah.

Pada bulan Januari, 40 miliar baht akan ditransfer ke lansia, diikuti oleh 140 miliar baht pada kuartal kedua untuk penerima terdaftar lainnya.

Pemerintah juga berencana mengeluarkan 40 miliar baht untuk menurunkan biaya produksi bagi petani pada awal tahun depan.

Thailand, negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara, mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3% pada kuartal III/2024 , menurut badan perencanaan negara minggu ini. Catatan tersebut merupakan laju tercepat dalam dua tahun terakhir.

Badan tersebut memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,6% tahun ini dan pertumbuhan pada tahun 2025 dalam kisaran 2,3% hingga 3,3%. 

Pertumbuhan tahun lalu sebesar 1,9% tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan. Perekonomian mengalami kesulitan akibat tingginya utang rumah tangga dan biaya pinjaman serta lesunya permintaan dari mitra dagang utama China.

Setelah tekanan pemerintah yang berkelanjutan, bank sentral secara tak terduga memangkas suku bunga kebijakannya pada bulan lalu. Tinjauan tarif berikutnya dilakukan pada 18 Desember.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper