Bisnis.com, JAKARTA - Bandara Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara resmi mendapatkan kode dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yaitu WALK.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Bandara IKN ini memiliki nama Bandar Udara Internasional Nusantara dengan status operasi untuk umum.
Penggunaan bandara ini masih ditujukan bagi penerbangan domestik. Data tersebut juga menunjukkan spesifikasi bandara yaitu 3C dengan kelas Satpel BU. Adapun pengelolanya ialah UPT Ditjen Perhubungan Udara.
Bandara yang berada di Sepaku ini memiliki runaway yang terverifikasi yaitu panjang 2.200 meter dengan lebar 45 meter. Pesawat yang dapat mendarat adalah jenis Boeing 737-800.
Berdasarkan catatan Bisnis, pembangunan Bandara IKN ditargetkan selesai pada 31 Desember 2024, dengan runway sepanjang 3000 meter dan luas bangunan terminal 7.350 meter². Bandara Nusantara nantinya dapat melayani pendaratan pesawat hingga jenis terbesar B-777 300 ER dan A380.
Mulanya Bandara IKN dibangun di lahan seluas 347 hektare (ha) saja. Akan tetapi, pembangunannya diperluas hingga 621 ha di atas lahan kelolaan (hak pengelolaan lahan/HPL) milik Badan Bank Tanah.
Baca Juga
Groundbreaking Bandara IKN dilakukan pada 1 November 2023. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandar Udara Very Very Important Person untuk Mendukung Ibu Kota Nusantara.
Belakangan Bandara IKN ini direncanakan berubah statusnya dari sebelumnya bandara VIP menjadi bandara komersial