Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Sebut Tekanan Eksternal Bikin BI Tahan Suku Bunga di 6%

Apindo menyebut peningkatan tekanan eksternal dan transisi pemerintahan Indonesia menjadi salah satu pertimbangan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani memberikan paparan saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Jumat (10/11/2023)/Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani memberikan paparan saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Jumat (10/11/2023)/Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan peningkatan tekanan eksternal dan transisi pemerintahan indonesia menjadi salah satu pertimbangan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga di level 6%. 

Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengatakan keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga merupakan antisipasi dari aspek-aspek pemberat untuk menjamin stabilitas makro ekonomi Indonesia. 

“Bila suku bunga acuan dipertahankan di level 6%, kami pun akan mendukung karena tetap prudent dengan konteks yang ada dan tetap kondusif terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (16/10/2024). 

Shinta mengatakan saat ini, pasar juga harus realistis terhadap beberapa kondisi eksternal dan internal. Menurutnya tekanan eksternal saat ini meningkat terutama terkait dengan eskalasi konflik geopolitik dan pergerakan nilai tukar yang melemah terhadap dolar AS. 

Sementara itu, Shinta menjelaskan dari dalam negeri saat ini sedang berada di tahap transisi kepemimpinan yang dapat menciptakan volatilitas dan spekulasi pasar yang berlebihan. 

Meskipun demikian, Shinta meyakini bahwa BI memiliki ruang gerak yang cukup untuk menurunkan suku bunga acuan dan menciptakan quantitative easing yang lebih signifikan di dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk memberikan stimulus pertumbuhan kinerja ekonomi nasional. 

“Kami meyakini BI akan terus berupaya untuk menurunkan suku bunga hingga akhir tahun bila risiko-risiko yang kita hadapi di sisi moneter lebih rendah,” imbuh Shinta. 

Seperti yang diketahui, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 15—16 Oktober 2024. 

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 15 dan 16 Oktober 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (16/10/2024). 

Adapun, dalam pengumuman suku bunga BI hari ini, bank sentral juga menetapkan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,25% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,75%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper