Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Beberkan Siasat Pemerintah Jaga Daya Beli Kelas Menengah

Penjelasan Menko Airlangga Hartarto soal siasat pemerintah jaga daya beli masyarakat kelas menengah.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (1/10/2024)/Bisnis-Annasa R. Kamalina
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (1/10/2024)/Bisnis-Annasa R. Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap strategi pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah, yang saat ini menjadi sorotan. 

Dia mengatakan perekonomian nasional selama satu dekade di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menunjukkan penguatan meski dibayangi ketidakpastian global akibat pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik.

Penguatan tersebut terindikasi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil pada kisaran 5% dan laju inflasi yang terkendali.

“Sejumlah indikator makro juga terus mengalami kemajuan seiring dengan berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah, mulai dari menurunnya kemiskinan ekstrem pada 2014 sekitar 6,18% menjadi sebesar 0,83% pada 2024,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis (3/10/2024).

Menurutnya, perkembangan perekonomian nasional akan terus didorong optimal hingga akhir 2024 agar target pertumbuhan ekonomi dapat tercapai. 

Kebijakan yang akan mendukung pertumbuhan tersebut kata dia salah satunya adalah pemberian insentif bagi sektor kelas menengah, seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) atas pembelian rumah dan kendaraan berbasis listrik. 

"Insentif diberikan mengingat properti dan otomotif merupakan produk pembelian terbesar yang dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah," jelasnya.

Selain itu, kebijakan lain yang diberikan pemerintah bagi masyarakat kelas menengah adalah subsidi energi, subsidi listrik, jaminan kesehatan melalui kepesertaan pada BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja, hingga insentif pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP). 

Pemerintah juga berupaya mendorong UMKM sebagai bagian dari kelas menengah agar lebih terdongkrak yakni melalui kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan tingkat bunga yang rendah.

Ke depan, dia mengatakan sejumlah program strategis akan dilakukan pemerintah untuk mempersiapkan pencapaian target pertumbuhan ekonomi jangka panjang menuju tahun 2045, seperti mendorong transisi energi yang telah disiapkan Pemerintah mulai dari hydropower, pengembangan lanjutan dari geothermal, hingga pengembangan solar panel. 

"Digitalisasi juga menjadi pengungkit perekonomian dengan menyumbang potensi ekonomi digital pada tahun 2030 hingga US$300 miliar," tuturnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper