Bisnis.com, JAKARTA - Shigeru Ishiba dijadwalkan untuk dipilih oleh parlemen sebagai perdana menteri Jepang berikutnya pada Selasa (1/10/2024) dan mengumumkan kabinetnya di tengah upayanya memulihkan perpecahan partai dan mempersiapkan pemilu pada 27 Oktober.
Mantan menteri pertahanan berusia 67 tahun, yang memenangkan persaingan ketat untuk memimpin Partai Demokrat Liberal yang berkuasa pekan lalu, hampir dipastikan akan ditunjuk sebagai perdana menteri pada hari Selasa karena partainya, Demokratik Liberal atau LDP, memperoleh mayoritas di parlemen.
Mengutip Reuters pada Senin (1/10/2024), hasil pemungutan suara diperkirakan akan keluas sekitar pukul 13.40 waktu Jepang yang kemudian akan diikuti oleh penunjukkan Ishiba sebagai Perdana Menteri dan anggota kabinetnya oleh Kaisar Jepang dalam sebuah upacara di Istana Kekaisaran Tokyo. Ishiba juga diperkirakan akan mengadakan konferensi pers pada hari Ini.
Ishiba yang dipandang sebagai orang luar di partainya dan sempat gagal dalam empat pencalonan kepemimpinan sebelumnya, telah mulai memilih pejabat pemerintah dan partai yang akan ikut serta dalam pemilihan umum mendatang bersamanya.
Sejauh ini, anggota kabinet Ishiba termasuk dua kandidat yang bersaing dalam pemilihan kepemimpinan partai, Katsunobu Kato sebagai menteri keuangan dan Yoshimasa Hayashi untuk tetap menjabat sebagai sekretaris kabinet, sebuah jabatan penting yang mencakup peran juru bicara pemerintah, dua sumber yang mengetahui penunjukan tersebut mengatakan kepada Reuters sebelumnya.
Sekutu dekat Ishiba, Takeshi Iwaya, mantan kepala pertahanan, akan mengambil alih jabatan menteri luar negeri, sementara Jenderal Nakatani akan kembali ke kementerian pertahanan, posisi yang dipegangnya pada tahun 2016, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena mereka adalah tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Baca Juga
Yoji Muto, mantan menteri muda, akan mengambil alih kementerian perekonomian, perdagangan dan industri, kata sumber terpisah.
Namun, yang tidak termasuk dalam pilihannya adalah Sanae Takaichi, tokoh konservatif garis keras yang dikalahkan Ishiba dengan 215 suara berbanding 194 suara pada pemilihan kemarin.
Ketidakhadiran Takaichi dapat menyulitkan Ishiba untuk mengelola partai yang terpecah belah dan dilanda skandal yang telah melemahkan dukungan publik terhadap kelompok tersebut.
Adapun, Ishiba juga telah memutuskan untuk mengadakan Pemilihan umum pada 27 Oktober mendatang. Pemilihan tersebut akan menentukan partai mana yang menguasai majelis rendah parlemen.
“Penting bagi pemerintahan baru untuk diadili oleh masyarakat sesegera mungkin,” kata Ishiba pada konferensi pers di kantor pusat LDP di Tokyo.