Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Masuk IKN, Pengamat : Masih Jauh dari Harapan

Masuknya investor asing dari Australia dan China dinilai belum berdampak signifikan bagi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang membutuhkan dukungan modal jumbo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Rabu pagi, 14 Agustus 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Rabu pagi, 14 Agustus 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya dua investor asing dari China dan Australia ke Ibu Kota Negara (IKN) dinilai masih sebagat pemanis dan jauh dari harapan, terlebih nilai yang diinvestasikan ‘mungil’ jika dibandingkan dengan kebutuhan IKN. 

Ekonom Celios Nailul Huda mengatakan hadirnya investasi perusahaan asing di IKN memberi dampak positif, terlebih Delonix dikabarkan mau membangun properti pusat perbelanjaan. Sedangkan AIS membangun sekolah di IKN. Namun, menurutnya, investasi tersebut masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan IKN. 

Tidak hanya itu, dia juga menyoroti mengenai masuknya AIS yang akan sinkron dengan kebijakan pemerintah untuk memberi tunjangan khusus bagi ASN untuk tinggal di IKN. 

Huda menduga kehadiran AIS akan menjadi alasan pemborosan biaya pegawai ASN di IKN. 

“Masuknya dua investor tersebut masih jauh dari harapan secara nilai. Cukup kecil juga jika dibandingkan dengan kebutuhan investasi di IKN,” kata Huda kepada Bisnis, Rabu (25/9/2024). 

Sementara itu, Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan pemerintahan baru harus segera menunjukkan keseriusannya lewat APBN untuk IKN guna meyakinkan lagi investor yang sudah masuk agar tetap melanjutkan investasi, termasuk kepastian pemindahan pemerintahan dalam 5 tahun ke depan.

“Pemerintah pusat juga harus mengantarkan ke investor ke kota/kabupaten sekitar IKN, Kalimantan dan Indonesia timur sebagai bukti mendorong pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa,” kata Nirwono. 

Sebelumnya, Delonix perusahaan internasional pada sektor pariwisata global, bakal menjadi investor asing perdana yang akan berinvestasi secara langsung di mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Troy Pantouw, menyebut perusahaan asal tiongkok itu bakal menggarap proyek mix used development di IKN.

Rencananya, groundbreaking Delonix bakal dilakukan di hari kedua pelaksanaan groundbreaking investasi tahap 8 pada 25 September 2024.

“Groundbreaking di hari berikutnya tanggal 25 September, untuk investor asing [yang langsung tanpa bermitra dengan perusahaan lokal] ada 1 asal Tiongkok,” kata Troy kepada Bisnis, Senin (23/9/2024). 

Sebelumnya, Otorita IKN menginformasikan bahwa nilai investasi Delonix ke IKN disebut senilai Rp500 miliar. Belum diketahui peruntukan dana tersebut.

Untuk diketahui, Delonix merupakan perusahaan asal China yang berfokus pada sektor konsumen offline seperti hotel, restoran, hingga ruang tunggu bandara.

New Century Hotels and Resort menjadi salah satu portofolio dari perusahaan ini. Hingga saat ini, Delonix telah berinvestasi pada lebih dari 1.300 hotel yang tersebar di sejumlah pusat wisata dan bisnis seluruh dunia dengan total lebih dari 195.000 kamar.

Selain Deloinix, investor asing lainnya yang masuk ke IKN adalah Australian Independent School dengan total investasi tahap awal sebesar Rp150 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper