Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Ramal The Fed Bakal Terus Pangkas Suku Bunga untuk Dorong Ekonomi

Presiden AS Joe Biden memperkirakan The Fed akan terus memangkas suku bunga acuan dan berjanji bahwa pemerintahannya akan terus menurunkan biaya hidup warga AS.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah acara di Upper Marlboro, Maryland, Amerika Serikat, Kamis (15/8/2024). Bloomberg/Aaron Schwartz
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah acara di Upper Marlboro, Maryland, Amerika Serikat, Kamis (15/8/2024). Bloomberg/Aaron Schwartz

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperkirakan bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed akan terus memangkas suku bunga acuan dan berjanji bahwa pemerintahannya akan terus berupaya menurunkan biaya hidup warga Amerika.

Hal ini diungkapkan Biden dalam acara Economic Club of Washington pada Kamis (19/9/2024). Dalam kesempatan ini, Biden mempromosikan kebijakan pemerintahannya dalam menurunkan inflasi setelah pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina, yang menjadi isu-isu pendorong kecemasan para pemilih AS.

“Suku bunga akan turun dan diperkirakan akan turun lebih jauh. Ini adalah tempat yang baik bagi kita,” kata Biden seperti dikutip Reuters, Jumat (20/9/2024).

Biden menyebut penurunan suku bunga bank sentral AS sebesar 50 basis poin merupakan kabar baik bagi konsumen karena inflasi telah turun jauh lebih dekat dengan target 2% The Fed.

“Saya di sini bukan untuk melakukan putaran kemenangan ... Kita masih memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” tambah Biden.

Kepala Staf kepresidenan AS Jeff Zients mengatakan banyak ekonom memperkirakan bahwa resesi akan diperlukan untuk menurunkan inflasi yang tinggi.

Namun sejauh ini terbukti salah karena kebijakan-kebijakan Biden yang bertujuan untuk memperluas manufaktur dalam negeri, berinvestasi dalam energi bersih dan infrastruktur lainnya, dan membatasi biaya obat untuk para manula telah membantu menciptakan 16 juta lapangan kerja dan meningkatkan upah.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa warga AS masih sangat khawatir tentang ekonomi dan inflasi. Kekhawatiran ini menjadi tantangan bagi Wakil Presiden Kamala Harris, yang menjadi calon presiden dari Partai Demokrat dan mantan Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menjelang pemilihan presiden AS pada 5 November mendatang.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis minggu ini menunjukkan bahwa Trump unggul dalam isu inflasi yang melonjak ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir dalam kepemimpinan Biden pada 2022.

Sekitar 43% pemilih dalam jajak pendapat tersebut mengatakan bahwa Trump akan lebih mungkin untuk menurunkan harga barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan dan gas, dibandingkan dengan 36% yang memilih Harris.

Setelah mengumumkan pemangkasan suku bunga, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi tetap kuat, namun bank sentral ingin tetap berada di depan dan mencegah pelemahan di pasar tenaga kerja.

Tingkat pengangguran yang sekarang berada di level 4,2% lebih tinggi daripada ketika The Fed memulai kampanye kenaikan suku bunga yang agresif pada Maret 2022.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Lael Brainard mengatakan bahwa penurunan suku bunga The Fed mengirimkan sinyal yang jelas bahwa inflasi telah kembali turun. Ia mencatat bahwa inflasi saat ini berada pada tingkat yang sama dengan yang terlihat pada bulan sebelum pandemi Covid-19 dimulai.

”Penurunan suku bunga KPR yang telah terjadi akan menghemat rata-rata pembeli rumah sebesar US$5.000 per tahun, dengan penghematan yang akan meningkat seiring dengan penurunan suku bunga lebih lanjut,” katanya.

Namun Brainard menambahkan bahwa diperlukan upaya lebih lanjut untuk menurunkan biaya perumahan dan mendukung kebutuhan pengasuhan anak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper