Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Pangkas Suku Bunga, Begini Respons Kamala Harris & Donald Trump

Langkah bank sentral AS The Fed memangkas suku bunga 50 basis poin mendapat tanggapan dari kedua calon presiden AS, Kamala Harris dan Donald Trump.
Layar menampilkan debat calon presiden AS yang diselenggarakan oleh ABC antara capres dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat, Wakil Presiden AS Kamala Harris di Philadelphia, Pennsylvania, AS, 10 September 2024./Reuters-Evelyn Hockstein
Layar menampilkan debat calon presiden AS yang diselenggarakan oleh ABC antara capres dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat, Wakil Presiden AS Kamala Harris di Philadelphia, Pennsylvania, AS, 10 September 2024./Reuters-Evelyn Hockstein

Tudingan Trump dan Pendukungnya

Di sisi lain, para pendukung Trump menyerang The Fed karena mengubah tingkat suku bunga dalam waktu yang sudah sangat dekat dengan pemilu bulan November. Miliarder lembaga dana lindung (hedge fund) John Paulson, yang merupakan donor utama Trump dan calon Menteri Keuangan di masa depan jika dia kembali berkuasa, mengatakan Fed seharusnya menjauhi politik kepresidenan.

Paulson menyebut, secara tradisional, The Fed belum menurunkan suku bunga sedekat ini menjelang pemilu. Satu-satunya pemangkasan suku bunga yang dilakukan bank sentral AS pada abad ini adalah setelah krisis finansial tahun 2008, yang memerlukan tindakan dramatis. 

“Kami tidak berada dalam situasi serupa saat ini. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan apakah pemilihan waktu ini dimaksudkan untuk meningkatkan kampanye Wakil Presiden Harris. The Fed mengaku berada di atas politik, namun penentuan waktu tindakan yang diambil saat ini menimbulkan keraguan terhadap klaimnya,” ujar Paulson dalam pernyataannya.

Kritik tersebut serupa dengan pernyataan Trump terhadap bank sentral. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran terkait apakah Trump akan meningkatkan tekanan terhadap The Fed jika kembali memenangkan pemilu.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Businessweek, Trump menyiratkan bahwa pemotongan suku bunga pada musim gugur ini dapat dilihat sebagai bentuk campur tangan politik. 

“Suku bunga saat ini sangat tinggi dan sulit bagi mereka. Saya tahu mereka ingin mencoba dan melakukannya. Mungkin mereka akan melakukannya sebelum pemilu, sebelum tanggal 5 November, meskipun mereka tahu bahwa hal tersebut tidak seharusnya dilakukan,” katanya.

Trump sebelumnya sudah menuduh The Fed menentangnya, dan mengkritik Janet Yellen pada 2016 karena mempertahankan suku bunga tetap rendah selama kampanye Pilpres AS kala itu melawan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.

Namun Trump juga telah menyarankan dalam beberapa pekan terakhir bahwa presiden harus memiliki lebih banyak suara mengenai penanganan suku bunga dan kebijakan moneter oleh Federal Reserve. Langkah ini akan mengubah praktik lama bank sentral AS yang tidak bergantung pada aktor politik jika terealisasi. 

Presiden AS selama beberapa dekade biasanya menghindari kritik publik terhadap The Fed mengenai suku bunga. Trump, yang ketika menjadi presiden sangat vokal mengkritik The Fed, mengatakan dia tidak akan mengangkat kembali Powell sebagai Gubernur The Fed jika dia memenangkan pemilu pada musim gugur ini.

Trump bukan satu-satunya pejabat terpilih yang menekan The Fed terkait keputusan suku bunga. Tiga senator terkemuka Partai Demokrat pada Senin lalu telah meminta Powell untuk menurunkan suku bunga minggu ini sebesar 75 basis poin.

Perwakilan Brendan Boyle dari Pennsylvania, anggota Partai Demokrat terkemuka di Komite Anggaran DPR, pada Rabu menyebut keputusan The Fed untuk menurunkan suku bunga sebagai kemenangan bagi kelas menengah, dan memuji apa yang disebutnya sebagai kemajuan signifikan dalam inflasi.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper