Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang RDG BI, Penurunan Suku Bunga Bisa Jadi Angin Segar bagi Pengusaha

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai Bank Indonesia (BI) memiliki banyak ruang gerak untuk memangkas suku bunga acuan.
Karyawan berada di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan berada di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai Bank Indonesia (BI) memiliki banyak ruang gerak untuk memangkas suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada September 2024. 

Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga acuan akan menjadi angin segar bagi para pelaku usaha. Pasalnya, suku bunga kompetitif dinilai bakal mengakselerasi kinerja ekonomi dalam negeri makin kondusif.

“Banyak parameter ekonomi yang sudah lebih terkendali dan tidak menciptakan risiko makro stability bila suku bunga BI diturunkan sehingga BI [dinilai] memiliki ruang gerak yang lebih besar untuk menurunkan suku bunga acuan saat ini,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (17/9/2024).

Kendati demikian, Shinta menegaskan bahwa besaran penurunannya perlu dipertimbangkan dengan matang guna memastikan tidak ada shock pasar yang merugikan.

Dia melanjutkan, langkah kebijakan pemangkasan suku bunga acuan tersebut akan mendukung peningkatan kinerja ekonomi nasional baik dari sisi suplai yang berkenaan dengan kinerja pelaku usaha hingga ke sisi demand yang ditandai dengan tumbuhnya konsumsi dalam negeri.

Karena itu, Apindo berharap penurunan suku bunga acuan BI dapat dilakukan secara segera dan penuh kehati-hatian tanpa menciptakan risiko yang besar terhadap stabilitas makro ekonomi nasional.

“Dengan asumsi tidak ada shock pasar yang bersifat negatif terhadap penurunan suku bunga acuan BI, kami memproyeksikan adanya stimulasi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi daripada yang ada saat ini di hampir semua sektor,” tegasnya.

Di sisi lain, Apindo juga berharap penurunan suku bunga acuan itu bakal diikuti dengan penurunan suku bunga pinjaman. Untuk itu, Shinta berharap Bank Indonesia hingga regulator sektor keuangan dapat bekerja sama untuk mewujudkan hal itu.

“Kami juga berharap BI, pemerintah dan regulator di sektor keuangan juga dapat bekerja sama untuk menciptakan suku bunga pinjaman yang lebih bersaing di Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” pungkasnya

Sebelumnya, Bahana Sekuritas memproyeksi bahwa suku bunga BI akan menurun menjadi 6% pada rapat dewan gubernur (RDG) 17—18 September 2024.  

Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro menuturkan bahwa penurunan ini akan diikuti oleh pelonggaran kebijakan kumulatif sebesar 50 basis poin (bps) pada kuartal IV/2024 sehingga suku bunga BI diperkirakan mencapai 5,5% pada akhir tahun. 

"Kami pikir BI memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan karena harga minyak yang lebih rendah, deflasi domestik, data global yang lemah terutama dari China, dan [yang terpenting] potensi kejutan dovish dari The Fed," jelas Satria.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper