Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Program Makan Siang Bergizi, Wamentan: Hampir 40 Perusahaan Siap Impor 1,3 Juta Sapi

Wamentan Sudaryono menyebut terdapat 40 perusahaan yang menyatakan siap untuk mengimpor sapi perah dalam rangka menyukseskan program makan bergizi gratis.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat konferensi pers di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (19/7/2024). -Bisnis/Rika Anggraeni
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat konferensi pers di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (19/7/2024). -Bisnis/Rika Anggraeni

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut bahwa terdapat 40 perusahaan termasuk koperasi yang menyatakan siap untuk mengimpor sapi perah dalam rangka menyukseskan program makan bergizi gratis.

Dia mengaku bahwa pertimbangan membuka ruang kerja sama dengan pihak swasta adalah untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging. Mengingat program andalan Prabowo Subianto itu menilai bahwa Indonesia kekurangan induk sapi.

“Kenapa kita kurang susu dan daging? Karena sapi induknya kurang. Maka kita buka ruang insyaallah kita data komitmen dari perusahaan, koperasi, perorangan, masyarakat, ada 36—40 badan hukum baik koperasi maupun perusahaan yang akan komitmen datangkan total 1,3 juta ekor sapi hidup," katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (12/9/2024).

Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa Indonesia memang memerlukan impor sapi betina demi memenuhi kebutuhan produksi susu di dalam negeri tidak mencukupi. Apalagi, sekitar 80 persen kebutuhan susu domestik dipenuhi dari impor, sebagian besar dalam bentuk susu bubuk skim.

"Nah intinya begini, kita ini kan belum cukup susu dan dagingnya. Maka kita kalau bisa, dan arahannya jelas, jangan impor susu," ucapnya.

Meski begitu, politikus Partai Gerindra ini mengamini bahwa meskipun pemerintah melakukan impor sapi betina, tetapi langkah itu tak bisa langsung menyelesaikan kebutuhan lonjakan kebutuhan susu segar untuk program Makan Bergizi Gratis.

Penyebabnya, dia menjelaskan bahwa butuh waktu beberapa lama hingga sapi siap memproduksi susu. Oleh sebab itu, pemerintah sempat mencanangkan untuk memproduksi susu ikan.

Menurutnya, sembari menunggu sapi betina yang diimpor mulai memproduksi susu, maka pemerintah membuka ruang seluas-luasnya untuk mengupayakan sumber-sumber protein yang tersedia melimpah di dalam negeri.

“Kan kita kan sudah surplus, sudah swasembada di telur dan ikan, ayam, ya kan terus barangkali itu jadi sumber. Jadi subtitusi, bukan dipaksakan impor susu bubuk dan lain-lain. Kita tidak arahkan ke sana, kita lebih ke momen makan bergizi gratis ini pemerintah bisa trigger kemandirian pangan, bukan hanya beras, tapi telur ayam daging dan susu yang kita harus raih,” pungkas Sudaryono.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper