Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Investasi Rosan Tinjau Proyek Rp60 Triliun Lotte Chemical Indonesia di Cilegon

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani meninjau kawasan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten pada Rabu (11/8/2024).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani bersama Direktur PT Lotte Chemical Indonesia Yim dong Hee saat kunjungan ke pabrik Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten pada Rabu (11/9/2024). / Bisnis-Surya Dua Artha Simanjuntak
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani bersama Direktur PT Lotte Chemical Indonesia Yim dong Hee saat kunjungan ke pabrik Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten pada Rabu (11/9/2024). / Bisnis-Surya Dua Artha Simanjuntak

Bisnis.com, CILEGON — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani meninjau kawasan mega proyek pabrik PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten pada Rabu (11/8/2024).

Pantauan Bisnis di lokasi, Rosan sampai sekitar pukul 10.40 WIB. Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) itu langsung disambut oleh jajaran direksi Lotte Chemical Indonesia.

Rosan dijadwalkan mengecek progres pembangunan di sejumlah titik di kawasan Lotte Chemical Indonesia. Saat ini, fasilitas utama produksi sudah terpasang namun masih ada sejumlah proses konstruksi yang berjalan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa proyek PT Lotte Chemical Indonesia akan rampung dan bisa berproduksi dengan melaksanakan komisioning atau kegiatan pengujian pada Maret 2025. 

Kepala Negara itu memerinci bahwa proyek ini sudah dimulai sejak 2020 itu memiliki nilai investasi hingga US$3,9 miliar atau Rp60 triliun. Menurutnya, akan ada 17 produk yang bisa dihasilkan oleh pabrik petrokimia tersebut seperti polipropilena, butane, etilin, hingga bensin.

Di sisi lain, dia mengklaim bahwa proyek tersebut sudah menyerap 13.000 tenaga kerja. Adapun, sebanyak 50% petrokimia yang dihasilkan akan digunakan untuk kebutuhan dalam negeri dan sisanya diekspor.

Lotte Chemical Indonesia ditargetkan akan memiliki total kapasitas produksi sebanyak 3,1 juta ton per tahun, di mana target produksi 2025 akan menghasilkan 1 juta ton ethylene, 520.000 ton propylene, dan 250.000 ton polypropylene.

"Yang saya senang ini akan menjadi subtitusi impor 70% untuk lokal dan 30% untuk ekspor. Keduanya baik karena yang dipakai di dalam negeri itu menjadi subtitusi dari barang-barang impor petrokimia yang kita lakukan semuanya baik saya kira. Industri seperti ini yang kita butuhkan,” tutur Jokowi pada September tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper