Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warren Buffett Rajin Lego Saham Bank of America, Cuan Ratusan Triliun dalam 2 Bulan

Warren Buffett telah meraup ratusan triliun sejak aksi jual saham Bank of America yang dimulai pada pertengahan Juli 2024.
Warren Buffet seorang investor sukses kerap memberikan tips-tips mengelola keuangan, termasuk cara membeli rumah/Reuters
Warren Buffet seorang investor sukses kerap memberikan tips-tips mengelola keuangan, termasuk cara membeli rumah/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Warren Buffett melanjutkan aksi penjualan saham Bank of America Corp. hingga September ini.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (6/9/2024), Buffett telah meraup total senilai US$6,97 miliar atau Rp107,33 triliun (kurs US$1=Rp15.400) sejak aksi jual saham yang dimulai pada pertengahan Juli lalu.

Dalam transaksi terakhir, yang diungkapkan dalam keterbukaan informasi pada Kamis waktu setempat, Berkshire Hathaway Inc. miliknya melikuidasi saham senilai US$760 juta sejak Selasa.

Namun, Berkshire tetap menjadi pemegang saham utama Bank of America, dengan sekitar 11% saham senilai US$34,7 miliar, berdasarkan harga penutupan terbaru.

Jika Berkshire terus melakukan penjualan, kepemilikannya di bank terbesar kedua di Amerika Serikat itu akan segera turun di bawah ambang batas peraturan 10% yang mengharuskan konglomeratnya untuk mengungkapkan transaksi dalam beberapa hari. 

Setelah dia mengendalikan kepemilikan sahamnya di bawah 10%, Buffett mungkin menunggu berminggu-minggu untuk mengungkapkan transaksinya – biasanya menawarkan ringkasan setiap kuartal.

Pria berusia 94 tahun ini mulai membangun investasi Berkshire di Bank of America dengan kesepakatan senilai US$5 miliar pada tahun 2011 untuk saham preferen dan waran. 

Setelah bertahun-tahun menghabiskan banyak uang dan memuji kepemimpinan bank tersebut, Buffett tidak memberikan penjelasan publik atas keputusannya untuk mulai menjual sahamnya.

Sebelumnya, perusahaan Buffett, Berkshire Hathaway, berhasil mencapai nilai kapitalisasi pasar di atas US$1 triliun untuk pertama kalinya.

Mengutip Reuters, hal tersebut mencerminkan kepercayaan investor terhadap perusahaan yang dibangun Buffett selama hampir enam dekade yang kerap dianggap oleh banyak orang sebagai proxy bagi perekonomian Amerika Serikat.

Perusahaan Buffett bergabung dengan enam perusahaan AS lainnya yang memiliki nilai pasar di atas US$1 triliun. Seluruh perusahaan tersebut bergerak atau terkait dengan sektor teknologi, yakni Apple Nvidia, Microsoft, induk Google, Alfabet, Amazon.com, dan Meta yang merupakan induk Facebook. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg, Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper