Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pecah Rekor, Defisit Perdagangan AS Juli 2024 Terdalam 2 Tahun Terakhir

Defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) tercatat melebar ke level tertinggi pada Juli 2024
Gedung-gedung di Manhattan terlihat dari puncak observatorium One Vanderbilt di Manhattan, New York City, AS, 14 April 2023./Reuters
Gedung-gedung di Manhattan terlihat dari puncak observatorium One Vanderbilt di Manhattan, New York City, AS, 14 April 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Defisit neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) tercatat melebar ke level tertinggi pada Juli 2024.

Melansir Bloomberg, Rabu (4/9/2024), defisit perdagangan tersebut terutama dipicu oleh lonjakan impor, yang mencerminkan upaya perusahaan-perusahaan meningkatkan pasokan yang memadai menjelang potensi pemogokan pekerja di pelabuhan.

Departemen Perdagangan AS mencatat defisit perdagangan barang dan jasa meningkat 7,9% dari bulan sebelumnya menjadi US$78,8 miliar, sesuai ekspektasi median para ekonom dalam survei yang dihimpun oleh Bloomberg.

Nilai impor barang dan jasa tercatat naik 2,1% ke level tertinggi sejak Maret 2022, sedangkan ekspor hanya tumbuh 0,5%. 

Defisit pada Juli 2024 tersebut mengindikasikan bahwa perdagangan akan kembali menekan produk domestik bruto setelah mengalami penurunan terbesar sejak kuartal kedua 2022.

Peningkatan impor barang dagangan menunjukkan adanya perebutan di antara perusahaan-perusahaan AS untuk menimbun persediaan menjelang kemungkinan penghentian kerja oleh pekerja pelabuhan di Pantai Timur dan Teluk pada akhir bulan ini.

Para peritel juga tengah dalam proses menyiapkan stok untuk musim belanja liburan. Hal ini menyebabkan lonjakan lalu lintas maritim ke Pantai Barat. 

Pelabuhan Los Angeles dan Long Beach, yang menyumbang sekitar sepertiga dari semua impor peti kemas AS, mengalami bulan terkuat ketiga yang pernah ada sepanjang Juli, hanya sedikit di bawah level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Mei 2021.

Dengan basis yang disesuaikan dengan inflasi, defisit perdagangan barang pada Juli 2024 melebar menjadi $97,6 miliar, juga terbesar sejak Juni 2022.

Sebelum data perdagangan Juli dirilis, GDPNow dari Federal Reserve Bank of Atlanta memperkirakan bahwa perdagangan mengurangi 0,35 poin persentase dari pertumbuhan kuartal ketiga.

Adapun, impor barang dagangan yang meningkat ke level tertinggi sejak Juni 2022 bersifat luas dan mencakup peningkatan pengiriman masuk produk industri, barang modal, dan barang dagangan konsumen. Sementara itu, nilai total ekspor tertahan oleh penurunan pengiriman kendaraan bermotor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper