Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan besaran listrik hijau yang bakal dieskpor ke Singapura mencapai 3 gigawatt (GW).
Adapun, Indonesia berencana mengekspor listrik ke Singapura dari pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) di Kepulauan Riau pada 2027 hingga 2035.
“Kita akan mengekspor energi hijau ke Singapura. Sekitar 2 gigawatt, mungkin bisa mencapai 3 gigawatt. Karena ada banyak potensi di sini,” kata Luhut dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di JCC Senayan, Kamis (5/9/2024).
Untuk mendukung penyediaan listrik hijau, Luhut menyampaikan bahwa Indonesia sedang dalam rencana untuk membangun industri panel surya di dalam negeri.
Selain itu, Luhut mengatakan, Indonesia juga saat ini tengah membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas jumbo di kawasan industri hijau di Kalimantan Utara.
“Kita akan membangun sekitar 9 gigawatt tenaga air, yang sedang dalam tahap pembangunan. Kita padukan dengan panel surya,” ucapnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dengan berbagai proyek energi hijau yang telah dicanangkan tersebut, Luhut menegaskan bahwa komitmen Indonesia untuk mencapai target emisi nol bersih atau net zero emission pada tahun 2060 tak perlu dipertanyakan kembali.
“Tapi bagaimana kita melakukannya? Kita juga harus mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita karena beban dasar harus ada. Tanpa beban dasar, itu dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Luhut.
Indonesia dan Singapura sebelumnya telah menandatangani kerja sama ekspor setrum surya ke Singapura. Rencana ini menjadi bagian dari nota kesepahaman yang diteken oleh mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Ketenagakerjaan sekaligus Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng di Kantor Kementerian ESDM pada 8 September 2023.
Indonesia berencana mengekspor 4 gigawatt (GW) setrum dari pembangkit energi terbarukan di Kepulauan Riau ke Singapura pada 2027 hingga 2035. Adapun, Singapura akan lebih dulu melaksanakan uji coba untuk penyesuaian teknis dan peraturan mengenai perdagangan listrik lintas negara.
Pada tahap itu, Singapura berencana mengimpor listrik 100 megawatt (MW) non-intermitent dari PLTS Pulau Bulan yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Sejauh ini ada lima perusahaan Indonesia yang telah mengajukan proposal penyediaan listrik rendah karbon ke Singapura, yakni Konsorsium Pacific Medco Solar Energy Medco Power dengan konsorsium partner, PacificLight Power Pte Ltd (PLP) dan Gallant Venture Ltd, Salim Group, Adaro Green, dan TBS Energi Utama.