Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Mau Ekspor Listrik ke Singapura, Luhut Ajak China Investasi Panel Surya

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan membuka pintu bagi investor China untuk berinvestasi di bidang panel surya seiring rencana ekspor listrik ke Singapura
Teknisi melakukan pemeriksaan instalasi panel surya di salah satu gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Abdurachman
Teknisi melakukan pemeriksaan instalasi panel surya di salah satu gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (11/6/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak produsen panel surya dari China untuk berinvestasi di Indonesia. 

Ajakan itu ia sampaikan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di China baru-baru ini. Dalam kunjungannya ke China, Luhut bertemu dengan perusahaan China yang berminat berinvestasi di bidang panel surya. 

Keinginan investor asal China ini langsung dirinya sambut dengan menawarkan sumber daya pasir silika di Indonesia yang melimpah. Pasir silika merupakan salah satu bahan yang dapat diolah menjadi solar panel yang akan berfungsi sebagai alat untuk menyerap panas dari matahari untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

“Kemarin saya di Tiongkok ketemu dengan perusahaan Tiongkok yang pengen investasi dalam bidang solar panel. Saya bilang kita punya silika banyak,” kata Luhut dalam acara MINDialogue di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Luhut pun mengajak perusahaan tersebut untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi, Indonesia juga tengah berencana untuk mengekspor listrik ke Singapura. 

Melalui akun Instagramnya, Luhut menuliskan bahwa terdapat permintaan listrik berbasis energi bersih yang cukup signifikan dari Singapura, yakni sebesar 11 gigawatt (GW) hingga 2035. 

"Kita kan mau ekspor kita punya listrik ke Singapura, kita ajak dia [China] masuk, dapat US$3,8 miliar," ujar Luhut.

Lebih lanjut, Luhut menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya mineral. Indonesia memiliki cadangan-cadangan mineral kritis, seperti nikel hingga tembaga, yang dapat digunakan untuk mengembangkan energi bersih.

Dengan kekayaan yang dimiliki Indonesia tersebut, menurutnya, Indonesia tak perlu banyak promosi-promosi untuk mengajak negara lain untuk berinvestasi di Indonesia. 

“Mereka paham, yang paling penting sebenarnya di kita itu kalau dia ada masalah di dalam atau dia mau investasi itu bisa segera diselesaikan,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong realisasi rencana ekspor listrik Indonesia ke Singapura dapat segera dieksekusi.

Hal itu disampaikan saat Jokowi menerima lawatan kunjungan kerja Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong untuk konvensi Leader's Retreats di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4/2024).

Jokowi mengatakan, kegiatan ekspor listrik ke Singapura merupakan wujud pengembangan industri hijau nasional. Ini karena sumber listrik yang dijual ke Singapura berasal dari pembangkit listrik tenaga surya alias PLTS.

"Rencana ekspor listrik ke Singapura terus didorong, termasuk investasi industri hijau pendukung," katanya dalam pernyataannya seusai melaksanakan pertemuan bilateral. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper