Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil IAF 2024: Kesepakatan Rp45,83 Triliun Diteken, dari Kesehatan hingga Energi

Indonesia-Afrika Forum (IAF) ke-2 2024 berakhir pada Selasa (3/9/2024) dan menghasilkan sejumlah kesepakatan bisnis antara Indonesia dan negara-negara Afrika.
Afiffah Rahmah Nurdifa, Arlina Laras
Rabu, 4 September 2024 | 08:32
Presiden Joko Widodo (depan tengah) didampingi Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto (depan kelima kanan) berfoto bersama sejumlah kepala negara/pemerintahan saat pertemuan utama High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) and Indonesia-Africa Forum (IAF) II di Bali, Senin (2/9/2024)./Bisnis-Arief Hermawan P
Presiden Joko Widodo (depan tengah) didampingi Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto (depan kelima kanan) berfoto bersama sejumlah kepala negara/pemerintahan saat pertemuan utama High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) and Indonesia-Africa Forum (IAF) II di Bali, Senin (2/9/2024)./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 2024 berakhir pada Selasa (3/9/2024). Ajang pertemuan berskala internasional ini menjadi salah satu perantara meningkatkan kerja sama Indonesia dan negara-negara Afrika.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan sejumlah pencapaian penting disepakati selama dua hari pertemuan IAF ke-2, antara lain penandatanganan 4 kesepakatan bisnis di sektor industri strategis, 9 sektor bisnis kesehatan, dan 6 sektor bisnis energi baru terbarukan (EBT).

Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury melaporkan realisasi nilai kesepakatan bisnis antara Indonesia dan Afrika hingga akhir IAF mencapai US$2,95 miliar atau setara dengan Rp45,83 triliun (asumsi kurs Rp15.538 per dolar AS). 

Itu artinya, angka ini naik US$50 juta atau sekitar Rp776,8 miliar dari hari sebelumnya atau hari ke-2 yang sempat menyentuh US$2,9 miliar.

Dia optimistis nilai kesepakatan bisnis dengan negara-negara Afrika dapat mencapai US$3,5 miliar hingga akhir September 2024, dengan beberapa peluang tambahan yang telah dijajaki.

“Kita optimis mencapai target untuk bisa memiliki perjanjian di sektor bisnis atau B2B agreement dengan negara-negara di Afrika itu bisa menembus angka US$3,5 miliar atau Rp55 triliun rupiah,” ujarnya di sela-sela agenda Indonesia-Africa Forum di Nusa Dua Bali, Selasa (3/9/2024).

Menurutnya, capaian ini sebagian berasal kesepakatan-kesepakatan lain yang telah difinalisasi dalam 1-3 pekan terakhir sebelum forum IAF digelar.

Dia menyebutkan, Indonesia telah menandatangani perjanjian terkait pengembangan fasilitas pupuk, termasuk optimalisasi penggunaan suplai gas menjadi pupuk dan amonia.

Selain itu, juga ada kesepakatan untuk mengoptimalisasi untuk kegiatan upstream di sektor minyak dan gas, khususnya di Blok Buzi, Mozambik, Afrika. 

Untuk diketahui, Pahala sempat menyebut bahwa nilai kesepakatan bisnis saat ini telah mencakup kerja sama di berbagai sektor seperti kesehatan, energi, pangan, hingga industri pertahanan dan pembangunan infrastruktur. 

Secara terperinci, nilai investasi dari sektor kesehatan khususnya vaksin dan obat-obatan senilai US$94,2 juta, sektor energi yang mencakup eksplorasi gas dan pembangunan infrastruktur listrik sebesar US$1,4 miliar.  

"Di sektor pangan khususnya untuk produksi pupuk diperoleh kesepakatan bisnis senilai US$1,2 miliar dan di sektor industri strategis termasuk pertahanan dan pembangunan infrastruktur kita memperoleh kesepakatan bisnis sebesar US$235 juta," ujarnya. 

Pahala menekankan bahwa kesepakatan bisnis ini sifatnya masih potensial. Namun, pemerintah akan terus mendorong berbagai prospek bisnis yang belum disepakati, tetapi cukup 'matang' untuk dikejar dalam beberapa waktu mendatang.  

"Kita berharap semua hal yang kita capai dalam IAF yang kedua ini dapat ditindaklanjuti dan membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat Afrika, sehingga betul-betul merupakan bentuk daripada kerja sama yang win-win sesuai dengan semangat Bandung," jelasnya. 

Pertemuan Bilateral

Selain ajang pertemua bisnis, IAF 2024 juga menjadi kesempatan pemerintah Indonesia melakukan pertemuan bilateral.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan telah melakukan pertemuan bilateral dengan menteri negara-negara Afrika selama gelaran IAF 2024, salah satunya dengan Menlu Eswatini Pholila Shakantu.

Dalam pertemuan bilateral pada hari kedua IAF, Senin (2/9/2024), kedua Menlu menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas.

”MoU ini akan mendorong peningkatan saling kunjung pejabat kedua negara,” jelas Menlu Retno dalam konferensi pers IAF Ke-2 dan HLF MSP, Senin (2/9/2024).

Selain menandatangani MoU dengan Eswatini, Menlu Retno juga mengadakan pertemuan dengan Mensesneg Angola Adao de Almeida dan membahas kerja sama ekonomi, agro industri dan perikanan. Dalam pertemuan ini kedua menteri mengadakan pembicaraan untuk membuka kedutaan besar

”Dan Angola juga sedang dalam proses untuk membuka kedutaan besarnya di Jakarta.,” jelasnya.

Kemlu juga tengah membahas perjanjian pembebasan visa ke Afrika Selatan untuk para pemegang paspor hijau yang pada digunakan oleh Warga Negara Indonesia (WNI).

Pahala Mansury mengatakan dengan kemudahan akses perjalanan diharapkan dapat meningkatkan kontak antara pelaku bisnis Indonesia dan negara-negara di Afrika, terutama Afrika Selatan. 

Menurut Pahala, dengan menghilangkan hambatan perjalanan dinilai dapat mendorong hubungan langsung di antara dua negara. 

Dia menekankan bahwa kontak langsung adalah kunci untuk menciptakan kerja sama ekonomi yang konkret. Tanpa kontak ini, akan sulit untuk meningkatkan kerja sama ekonomi secara signifikan.

"Seperti yang kita lihat saat ini kan, tanpa kontak dari para pelaku bisnis susah untuk kita bisa meningkatkan adanya kerja sama ekonomi yang konkret sifatnya," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa dengan mudahnya perjalanan, diharapkan orang Indonesia lebih mudah melakukan perjalanan ke Afrika dan membangun hubungan bisnis.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper