Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri RI mengatakan kerja sama ekonomi Indonesia dan Afrika tidak hanya semata mengincar nilai ekonomi, namun juga menyasar pengembangan dan pemberdayaan.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan mengatakan saat ini kerja sama Indonesia-Afrika tidak hanya bersifat murni ekonomi. Hal ini karena ada elemen kerja sama yang sifatnya pembangunan, atau development cooperation.
“Kerja sama pembangunan ini berwujud antara lain program capacity building, technical assistance, dan sebagainya yang intinya untuk bersifat pemberdayaan masyarakat,” jelas Retno dalam konferensi pers di sela-sela Indonesia-Africa Forum (IAF) Ke-2 dan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP), Senin (2/9/2024).
Dia melanjutnya, capacity building yang selama ini banyak diminati ada di bidang kelapa sawit. Beberapa negara sudah menunjukkan keinginannya untuk bergabung dengan asosiasi negara-negara produsen sawit. Selain itu, program capacity building lainnya yang diminati adalah di bidang kesehatan.
“Jadi kita tidak hanya melakukan kerja sama ekonomi tetapi dalam waktu yang sama kita juga memberdayakan mereka, sekali lagi karena spiritnya adalah Selatan-Selatan, kita bersaudara, kita pertebal surat solidaritas kita, dan Selatan-Selatan menjadi juga semakin relevan di tengah situasi dunia saat ini,” jelas Retno.
Sebelumnya, Menlu Retno mengatakan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika terus meningkat dari waktu ke waktu. Sejauh ini, terdapat beberapa kerja sama bisnis Indonesia-Afrika yang sudah berjalan, antara ekspor vaksin ke 41 negara Afrika sejak 2001.
Baca Juga
”Kemudian pembangunan pabrik mi instan di Nigeria dan mi instan kita sangat populer di Afrika, pengolahan minyak atsiri cengkeh di Zanzibar yang kemudian akan ditambah unit distilasinya di Afrika, dan juga ekspor alat pertanian dan pupuk Indonesia ke Afrika,” ungkapnya.
Retno mengatakan dalam IAF Ke-2 kali ini juga dilakukan penguatan kerja sama ekonomi, antara lain MoU pengembangan Geothermal antara PLN dengan TANESCO Tanzania, Master Agreement kerja sama transfer teknologi kesehatan antara Biofarma dengan Atlantic Lifesciences Ghana, dan MoU kerja sama bidang farmasi antara Biofarma dengan Natpharm Zimbabwe.
Selain itu, terdapat juga Master Agreement kerja sama transfer teknologi vaksin antara Biofarma dan Biovax Kenya dan LoI antara PT DI dengan ADTrade mengenai pembelian dan perawatan pesawat oleh Republik Demokratik Kongo dan Senegal.
”Afrika terlalu besar untuk tidak menjadi perhatian kita, dan Indonesia menyatakan siap bermitra dengan negara-negara Afrika, khususnya di sektor pangan, energi, kesehatan, dan mineral,” pungkasnya.