Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat! Bos Bulog Imbau Orang Kaya Tak Beli Beras SPHP

Bulog mengimbau masyarakat kelas menengah ke atas atau mampu untuk tidak membeli beras beras SPHP yang ditujukan untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengimbau masyarakat kelas menengah ke atas atau mampu untuk membeli beras komersial Bulog, alih-alih membeli beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).

Bayu menyampaikan, beras SPHP ini ditujukan untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah dan merupakan beras subsidi dari pemerintah. Untuk itu, dia mengarahkan masyarakat mampu untuk membeli beras komersial yang harganya sedikit lebih tinggi dari beras SPHP. 

“Bulog juga punya produk yang bisa penuhi kebutuhan konsumen yang punya kemampuan untuk bisa beli beras komersial dan tentunya harganya sedikit lebih tinggi,” kata Bayu saat ditemui di Kantor Pusat Perum Bulog, Jumat (30/8/2024).

Kendati begitu, Bayu mengakui bahwa beras SPHP tentu akan dibeli oleh berbagai kalangan masyarakat mengingat, beras SPHP saat ini mudah dijangkau oleh masyarakat. Meski demikian, Bayu mengharapkan, imbauan ini dapat diikuti oleh masyarakat kelas menengah ke atas.

Di sisi lain, Bayu menuturkan bahwa pihaknya berupaya agar masyarakat kelas menengah dapat dengan mudah mengakses beras Bulog sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah yakni di kisaran Rp12.500 per kilogram hingga Rp13.500 per kilogram sesuai dengan wilayah masing-masing. 

Pasalnya, upaya ini merupakan salah satu cara Bulog untuk mengendalikan harga beras di pasar rakyat. Selain itu, pihaknya juga memastikan agar stok beras tersebar digudang Bulog seluruh Indonesia dan memastikan bantuan pangan berupa beras pada Oktober-Desember 2024 dapat tersalurkan dengan baik.

“Kelompok ini yang paling rentan dengan kenaikan harga, jadi kita berusaha untuk membuat mereka berasnya tersedia,” tuturnya.

Melansir laman resmi Perum Bulog, Jumat (30/8/2024), beras SPHP merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk melindungi daya beli dan keterjangkauan harga pangan bagi konsumen.

Adapun Bulog ditugaskan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk melaksanakan program SPHP sesuai dengan melindungi daya beli dan keterjangkauan harga pangan bagi konsumen.

Dalam hal ini, Bulog menyalurkan beras SPHP baik secara langsung melalui saluran Satuan Tugas (Satgas), maupun tidak langsung melalui pengecer, ritel modern, distributor/mitra perusahaan, dan operasi pasar bekerjasama dengan pemerintah daerah (pemda).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper