Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Pede Pertumbuhan Ekonomi Tahun Pertama Prabowo Bisa 5,6%

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berpotensi mencapai kisaran 4,8% hingga 5,6% dengan titik tengah di level 5,2%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berpotensi mencapai kisaran 4,8% hingga 5,6% dengan titik tengah pada level 5,2%.

Hal ini disampaikannya dalam rapat kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI dan Pemerintah, Selasa (27/8/2024).

“Pertumbuhan ekonomi kami perkirakan pada 2025 kisarannya 4,8% hingga 5,6%, dengan titik tengahnya di 5,2%,” katanya. 

Perry mengatakan, terdapat tiga faktor yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi tahun 2025 yang lebih tinggi dibandingkan tahun ini.

Pertama, yaitu kinerja ekspor yang menurut dia masih dapat diandalkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi meski kontribusinya diperkirakan lebih kecil dibandingkan periode 2024.

Pelemahan ekspor kata Perry sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan melambat, hanya tumbuh sebesar 2,8% pada 2025, dari pertumbuhan tahun ini yang diperkirakan sebesar 3,2%.

Dia merincikan, pertumbuhan yang melambat terutama disebabkan oleh perekonomian di negara maju, terutama di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Sementara itu, Indonesia memiliki peluang peningkatan ekspor ke India yang perekonomiannya diperkirakan lebih baik pada 2025.

Faktor kedua, Perry mengatakan, pertumbuhan ekonomi domestik juga akan ditopang oleh investasi, khususnya penanaman modal asing. Dia menekankan, untuk menggenjot kinerja investasi, pemerintah perlu memastikan iklim usaha dan produktivitas dalam negeri yang lebih baik.

Selain itu, keberlanjutan hilirisasi tidak hanya berfokus pada sektor terkait minerba, tetapi perlu diperluas ke sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.

Faktor ketiga, Perry mengatakan, perekonomian domestik masih akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga.

Akan tetapi, alih-alih hanya mengandalkan bansos untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, menurutnya pemerintah perlu memastikan adanya penciptaan lapangan kerja yang lebih besar, dengan memprioritaskan investasi pada sektor padat karya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper