Bisnis.com, JAKARTA — Insentif berupa pembebasan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang baru saja disahkan oleh Presiden Joko Widodo dinilai dapat menjadi daya tarik yang lebih besar bagi kalangan investor.
Stimulus yang dimaksud tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29/2024 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menilai bahwa daya tarik investasi tidak lepas dari sejumlah ketentuan yang tercantum, seperti izin Hak Guna Bangunan (HGB) hingga 80 tahun dalam satu siklus bagi setiap investor yang berencana menanamkan modal di IKN.
"Meskipun terdapat terobosan bauran kebijakan, kami melihat masih ada peluang untuk melakukan peningkatan lebih lanjut. Terutama, dalam hal penyederhanaan prosedur birokrasi yang dapat semakin mempercepat dan memudahkan proses bagi para investor," kata Arsjad kepada Bisnis baru-baru ini.
Selain HGB, tambahnya, pemerintah juga menawarkan insentif tambahan berupa pembebasan pajak penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM). Dengan kepastian HGB dan insentif pajak, IKN dinilai menjadi lebih kompetitif dibandingkan lokasi investasi lainnya.
Demi memastikan regulasi benar-benar mampu menggaet investor jangka panjang, Arsjad menyebut insentif yang diberikan perlu disokong dengan infrastruktur yang memadai serta stabilitas kebijakan.
Baca Juga
"Dunia usaha menilai pentingnya pemerataan infrastruktur dasar dan kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah dan sektor swasta," jelasnya.
Kolaborasi yang lebih erat dan sinergis diperlukan guna memastikan kebijakan yang ada benar-benar feasible dan dapat diimplementasikan, sambung Arsjad.
Sementara itu, pelibatan sektor swasta dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek bakal memastikan pembangunan sesuai dengan kebutuhan pasar dan lebih responsif terhadap dinamika ekonomi.
Sejauh ini, Kadin Indonesia melihat peningkatan minat pengusaha untuk berinvestasi di IKN. Sepanjang 2023, investasi di IKN Nusantara tembus Rp41,4 triliun, dan sampai Agustus 2025 meningkat menjadi Rp56,2 triliun.
"Tentunya peluang investasi juga masih terbuka lebar untuk para calon investor," ujarnya.
Adapun, groundbreaking oleh sebanyak 45 investor di IKN dinilai sebagai indikasi nyata atas kepercayaan dunia usaha terhadap potensi besar dari proyek tersebut.
Dari perspektif dunia usaha, sambungnya, pendekatan yang terstruktur dan berfokus pada prioritas sangat krusial.
"Dengan strategi ini, ada keyakinan pembangunan IKN tidak hanya dapat dipercepat, tetapi juga dapat mengantarkan kota ini menjadi pusat modern yang siap menampung ASN dalam waktu yang lebih singkat dari yang diperkirakan," kata Arsjad.