Bisnis.com, JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkap terdapat satu perusahaan asing berpotensi mengikuti groundbreaking investasi ke-8 di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September 2024.
Sekretaris OIKN, Achmad Jaka Santos menuturkan perusahaan asing yang akan segera menanamkan modalnya di IKN itu bergerak pada sektor properti.
“Bismillah ada [asing di groundbreaking 8], kita doakan. [Sektor] Properti katanya,” jelasnya singkat saat ditemui di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Tak banyak informasi yang disampaikan oleh Jaka. Dia hanya mengamini bahwa perusahaan asing yang akan groundbreaking di IKN merupakan salah satu perusahaan yang akan berinvestasi melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Sebelumnya, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, memang menjelaskan bahwa hingga saat ini setidaknya sudah terdapat 3 pemrakarsa asing yang akan menyuntikkan modalnya di IKN, khusus pada sektor hunian.
Agung menjelaskan, 3 pemrakarsa tersebut berasal dari Malaysia dan China. Di mana, salah satu di antaranya akan tergabung dengan konsorsium bersama dengan perusahaan lokal RI.
Baca Juga
"Untuk potensi nilainya berapa secara spesifik saya tidak bisa sebut, karena ini tergantung nanti hasil tender berapa. Tetapi, nanti dari 7 pemrakarsa itu sekitar Rp50 triliun itu capex bisa terwujud. Di mana, 3 dari 7 pemrakarsa itu dari asing," jelas Agung.
Adapun, berdasarkan catatan Bisnis, perusahaan asal China yang sempat disebut oleh OIKN yakni Citic Construction bakal tergabung dalam Konsorsium Nusantara bersama dengan PT Risjadson Brunsfield Nusantara akan membangun sebanyak 60 tower rusun untuk Kementerian Pertahanan dan Keamanan.
Konsorsium Nusantara tersebut dilaporkan berkomitmen membangun 60 tower rusun dengan nilai investasi sebesar Rp30,8 triliun. Selanjutnya, perusahaan properti asal Malaysia yakni IJM Corporation Berhad juga diketahui bakal membangun 20 tower hunian ASN di IKN dan Maxim Properties akan membangun 10 tower hunian ASN.