Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Harapan RI Dari Gelaran Indonesia-Africa Forum September Mendatang

Indonesia-Africa Forum ke-2 akan berfokus pada isu-isu transformasi ekonomi, energi dan pertambangan, pangan, ketahanan kesehatan, dan kerja sama pembangunan.
Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury dalam diskusi Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 dengan Pemimpin Redaksi Media Massa di Jakarta, Kamis (22/8/2024)./Bisnis
Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury dalam diskusi Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 dengan Pemimpin Redaksi Media Massa di Jakarta, Kamis (22/8/2024)./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan segera menggelar agenda Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2 di Bali pada 1-3 September 2024 mendatang.

Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury menjelaskan, gelaran Indonesia-Africa Forum ke-2 akan berfokus pada isu-isu terkait transformasi ekonomi, energi dan pertambangan, pangan, ketahanan kesehatan, dan kerja sama pembangunan. 

Dia menuturkan salah satu tujuan forum tersebut adalah adanya realisasi kerja sama bilateral di berbagai sektor antara pemerintah Indonesia dan negara-negara kawasan Afrika.

“Selain antar pemerintah, kami harap agenda ini juga menjadi ajang adanya kesepakatan bisnis antara kalangan swasta Indonesia dan Afrika,” kata Pahala dalam acara diskusi Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 dengan Pemimpin Redaksi Media Massa di Jakarta, Kamis (22/8/2024).

Pahala menambahkan, target konkret dari high level forum ini adalah perjanjian di sektor usaha dan kerja sama di bidang ekonomi sebanyak US$3,5 miliar atau setara dengan Rp58 triliun

Selanjutnya, forum tersebut juga akan menghasilkan rencana besar atau grand design kerja sama pembangunan dengan negara-negara Afrika untuk periode 2024-2029.

Pahala melanjutkan, dalam IAF ke-2 ini, Indonesia akan membahas beberapa isu prioritas dengan negara-negara di kawasan Afrika. Dia memaparkan, salah satu isu prioritas yang akan dibahas adalah ketahanan mineral. 

Pahala mengatakan Indonesia dan Afrika memiliki cadangan mineral kritis yang sangat diperlukan oleh transisi energi seperti nikel, kobalt, dan grafit yang dibutuhkan dalam industri kendaraan listrik dan baterainya. 

Selanjutnya, ketahanan energi juga akan menjadi topik utama. Dia menyebut, Indonesia dan Afrika perlu memastikan ketahanan energi demi mencapai program pembangunannya masing-masing, yakni visi Indonesia Emas 2045 dan Africa 2063 Agenda. 

Kemudian, masalah ketahanan pangan juga akan dibahas mengingat kedua pihak memiliki kebutuhan pangan yang tinggi.

Di sisi lain, dia menyebutkan Indonesia dan Afrika memiliki potensi dari sisi lahan yang luas serta iklim optimal. Sehingga, peluang kerja sama dari sektor ini pun dapat dikembangkan pada perdagangan dan rantai pasok pangan, pupuk, serta pengembangan biofuel. 

Isu lain yang akan dibahas adalah ketahanan kesehatan. Menurutnya, Indonesia dan Afrika mempunyai kebutuhan tinggi untuk obat, vaksin, serta alat kesehatan. 

Pasalnya, potensi kerja sama pada isu ini dapat dikembangkan melalui perdagangan obat, vaksin, dan alat kesehatan. Pahala menyebut, Indonesia telah memproduksi sekitar 1 miliar vaksin untuk negara-negara di kawasan Afrika. 

"Jadi Indonesia dan Afrika bisa bekerja sama juga untuk bersama-sama membangun ketahanan di sektor kesehatan," katanya. 

Pahala menambahkan acara ini rencananya akan diikuti oleh 28 kepala negara atau kepala pemerintahan dari Afrika, sekitar 800 peserta dari wakil pemerintah, organisasi internasional dan regional, serta kalangan bisnis baik dari Indonesia maupun Afrika.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper