Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia-Africa Forum Siap Digelar, Targetkan Kerja Sama Bisnis US$3,5 Miliar

Kemenlu RI menargetkan transaksi kesepakatan kerja sama bisnis sebesar US$3,5 miliar pada Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali
Wamenlu Pahala Mansury / Kemlu RI
Wamenlu Pahala Mansury / Kemlu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menargetkan transaksi kesepakatan kerja sama bisnis sebesar US$3,5 miliar pada Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2 di Bali pada 1-3 September 2024.

Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury menjelaskan, gelaran Indonesia-Africa Forum ke-2 akan berfokus pada isu-isu terkait transformasi ekonomi, energi dan pertambangan, pangan, ketahanan kesehatan, dan kerja sama pembangunan.

Dia menuturkan forum tersebut juga diharapkan menjadi tempat pembahasan ataupun finalisasi kesepakatan bisnis antar kalangan pelaku usaha Indonesia dan Afrika.

"Dari Indonesia Africa Forum ke-2 ini target kami adalah sekitar US$3,5 miliar kesepakatan bisnis sebagai deliverables," kata Pahala dalam Media Briefing Indonesia Africa Forum II di Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Menurutnya, sekitar 50%-55% dari total target nilai kerja sama tersebut akan difinalisasi atau disahkan pada forum September 2024. Sementara itu, sisanya diharapkan dapat segera masuk ke tahap akhir pembahasan kerja sama selama forum tersebut berlangsung.

Dia menyebutkan beberapa kerja sama yang akan difinalisasi pada Indonesia Africa Forum II adalah berkaitan pada sektor energi, diantaranya terkait amonia, pupuk urea, dan gas alam. Namun, Pahala tidak memperinci perusahaan-perusahaan yang akan terlibat pada kerja sama tersebut.

Pahala melanjutkan Indonesia dan Afrika memiliki potensi kerja sama yang masih dapat terus dikembangkan. Dia menuturkan, secara keseluruhan Indonesia dan Afrika memiliki total produk domestik bruto (PDB) senilai US$4,4 triliun dan populasi sebanyak total 1,7 milyar jiwa.

"Dengan potensi itu, jika ada kerja sama yang baik dalam pembangunan rantai pasok global, Indonesia pun dapat melakukan diversifikasi pasar. Afrika merupakan salah satu pasar non-tradisional yang harus terus kita kembangkan," jelasnya.

Isu Prioritas Indonesia Africa Forum 

Dalam IAF ke-2 ini, Indonesia akan membahas beberapa isu prioritas dengan negara-negara di kawasan Afrika. Dia memaparkan, salah satu isu prioritas yang akan dibahas adalah ketahanan mineral.

Pahala mengatakan Indonesia dan Afrika memiliki cadangan mineral kritis yang sangat diperlukan oleh transisi energi seperti nikel, kobalt, dan grafit yang dibutuhkan dalam industri kendaraan listrik dan baterainya.

Selanjutnya, ketahanan energi juga akan menjadi topik utama. Dia menyebut, Indonesia dan Afrika perlu memastikan ketahanan energi demi mencapai program pembangunannya masing-masing, yakni visi Indonesia Emas 2045 dan Africa 2063 Agenda.

Kemudian, masalah ketahanan pangan juga akan dibahas mengingat kedua pihak memiliki kebutuhan pangan yang tinggi.

Di sisi lain, dia menyebutkan Indonesia dan Afrika memiliki potensi dari sisi lahan yang luas serta iklim optimal. Sehingga, peluang kerja sama dari sektor ini pun dapat dikembangkan pada perdagangan dan rantai pasok pangan, pupuk, serta pengembangan biofuel.

Isu lain yang akan dibahas adalah ketahanan kesehatan. Menurutnya, Indonesia dan Afrika mempunyai kebutuhan tinggi untuk obat, vaksin, serta alat kesehatan.

Pasalnya, potensi kerja sama pada isu ini dapat dikembangkan melalui perdagangan obat, vaksin, dan alat kesehatan. Pahala menyebut, Indonesia telah memproduksi sekitar 1 miliar vaksin untuk negara-negara di kawasan Afrika.

"Jadi Indonesia dan Afrika bisa bekerja sama juga untuk bersama-sama membangun ketahanan di sektor kesehatan," katanya.

Pahala menambahkan acara ini rencananya akan diikuti oleh 28 kepala negara atau kepala pemerintahan dari Afrika, sekitar 800 peserta dari wakil pemerintah, organisasi internasional dan regional, serta kalangan bisnis baik dari Indonesia maupun Afrika.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper