Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut bahwa pemerintah tengah menggagas pembangunan jalan tol di Bali Utara.
“Untuk yang ke utara ini juga sedang digagas,” kata Sandi saat ditemui di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin (19/8/2024).
Sandi mengharapkan, rencana pembangunan jalan tol di Bali Utara dapat masuk dalam proyek prioritas dan diharapkan rampung pada akhir 2029. Dengan begitu, kegiatan pariwisata tidak hanya berpusat di Bali Selatan, tetapi juga di Bali Utara.
“Kita harapnya bisa selesai di akhir 2029,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah hingga saat ini masih menjalani proses lelang ulang Tol Gilimanuk-Mengwi untuk mencari investor sekaligus berfungsi sebagai operator.
Proses lelang ulang dilakukan lantaran terdapat sejumlah indikator yang belum tuntas, di antaranya terkait dengan kesiapan investor membiayai proyek tol yang rencananya memiliki panjang 96,84 kilometer itu.
Baca Juga
Menurut Sandi, perlu adanya struktur pendanaan yang lebih inovatif untuk mengatasi permasalahan dana tersebut. “Saya yakin kalau investornya tepat, [Tol] Mengwi-Gilimanuk bisa dibangun, demikian juga [Tol] yang ke utara,” katanya.
Untuk diketahui, peletakan batu pertama atau groundbreaking Tol Gilimanuk-Mengwi telah dilakukan pada 10 September 2022. Kendati begitu, hingga saat ini proyek tersebut dilelang ulang lantaran pemrakarsa awal gagal mendapat pendanaan untuk melaksanakan pembangunan.
Rencannya, jalan tol akan dibangun melintasi 3 kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa. Biaya investasi Tol Gilimanuk-Mengwi diperkirakan mencapai Rp24,6 triliun.
Adapun Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi terbagi menjadi tiga seksi. Rinciannya, Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 kilometer (km), Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km.