Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom menyoroti adanya lonjakan anggaran pendidikan sebesar 24,3% untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, dari tahun ini senilai Rp581,3 triliun menjadi Rp722,6 triliun tahun depan.
Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menyampaikan, padahal dalam lima tahun terakhir, anggaran pendidikan hanya tumbuh rata-rata 4,8% setiap tahunnya.
Kenaikan tersebut sejalan dengan rencana pemerintah yang melebarkan defisit di angka 2,53% terhadap PDB atau sekitar Rp616 triliun. Satria bahkan menilai rencana anggaran ini sangat konservatif.
“Anggaran tersebut sangat konservatif,” tulisnya dalam keterangan resmi, Senin (19/8/2024).
Pasalnya, Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) akan menjadi bagian dari dana pendidikan, yang diamanatkan oleh undang-undang sebesar minimal 20% dari belanja negara. Total belanja pendidikan yang direncanakan senilai Rp722,6 triliun pada tahun 2025 tersebut telah setara dengan alokasi 20% dari APBN
Meski demikian, perlu dicatat bahwa angka ini tidak hanya terdiri dari pengeluaran Kementerian Pendidikan, tetapi juga Kementerian Agama (misalnya pengeluaran untuk pesantren), Kementerian Pekerjaan Umum (infrastruktur sekolah), dan lain-lain.
Baca Juga
Presiden Joko Widodo juga telah membentuk badan baru yang akan mengurus janji politik Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu.
Satria melihat rencana Kementerian Keuangan bahwa program MBG akan memakan dana sebesar Rp71 triliun tersebut artinya mencakup sekitar 10% dari total dana pendidikan.
Melalui penambahan anggaran tersebut pula, pemerintah berharap dapat memberikan kontribusi tambahan untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1% terhadap pertumbuhan PDB dari pertumbuhan dasar 5,1% pada tahun 2025.
Alhasil, pemerintah merencanakan pertumbuhan ekonomi pada 2025 atau tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran akan mencapai 5,2%.
“Namun demikian, target defisit 2,53% yang ditetapkan dalam APBN 2025 yang diusulkan seharusnya dapat meredakan kekhawatiran fiskal,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim belum dapat menyampaikan sumber atau pos MBG dalam anggaran pendidikan.
Nadiem memilih lebih banyak diam dan hanya menyampaikan bahwa hal tersebut akan diatur oleh pemerintahan berikutnya.
“Itu harus ditanya ke pemerintahan berikutnya pemecahannya bagaimana,” kata Nadiem saat ditemui di Kantor DJP, Jumat (16/8/2024).
Senada, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menyampaikan bahwa saat ini RAPBN 2025 masih berbentuk ‘amplop besar’ sehingga belum dapat dirincikan.
Nantinya, pemerintahan baru yang akan menentukan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA), termasuk terkait MBG.
“Untuk postur APBN ini amplop besarnya, tapi beberapa spesifik memang belum bisa dispesifikasikan karena nanti ada kabinet baru, itu ciri dari transisi itu. Tapi kami terus komunikasi hingga sampai ada keputussan politik, atau badan ditujuk, kita akan langsung setujui anggarannya,” jelasnya dalam Konferensi Pers RAPBN 2025 di kantor DJP, Jumat (16/8/2024).
Teranyar, Jokowi melantik Prof. Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional pada pagi ini, Senin (19/8/2024). Pelantikan ini dilaksanakan setelah sehari sebelumnya Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 83/2024 tentang Badan Gizi Nasional.