Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Pasang Target Ekonomi Prabowo 5,2%, Simak Asumsi Makro 2025

Berikut asumsi dasar makro ekonomi (ADEM) pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming pada 2025.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terkait Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Dok. DPR
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terkait Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Dok. DPR

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan asumsi dasar makro ekonomi (ADEM) pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming atau untuk 2025.

Sebagaimana diketahui, 2025 menjadi tahun pertama bagi pemerintahan baru Prabowo-Gibran usai Jokowi menyelesaikan tugasnya sebagai presiden dua periode. 

Pertama, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan mencapai 5,2%, stagnan jika dibandingkan dengan target 2024 yang juga sebesar 5,2%. 

Presiden ketujuh tersebut menyampaikan target pertumbuhan yang tidak berubah tersebut karena kondisi ekonomi global yang masih relatif stagnan.

Untuk itu, pemerintah akan terus menjaga daya beli masyarakat secara ketat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, melalui penciptaan lapangan kerja, serta dukungan program bansos dan subsidi.

"Pertumbuhan ekonomi 2025 diperkirakan sebesar 5,2%," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Penyampaian Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangan, Jumat (16/8/2024). 

Kedua, pemerintah menargetkan laju inflasi domestik pada 2025 turun dan terkendali pada level 2,5%. 

Ketiga, rata-rata nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak di sekitar Rp16.100 per dolar AS pada tahun depan. Lebih lemah dari target tahun ini yang senilai Rp15.000 per dolar AS. 

Keempat, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun diproyeksi pada level 7,1%. Jokowi menekankan bahwa pemerintah akan terus memantau dan akan selalu responsive terhadap dinamika moneter dunia. 

Kelima, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada US$82 per barel. Di sisi lain, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 600 ribu barel per hari dan 1 juta barel setara minyak per hari

Asumsi Dasar Ekonomi Makro (ADEM) 2025: 

Indikator APBN 2024 2025 
Pertumbuhan Ekonomi (%, yoy) 5,2 5,2
Inflasi (%)  2,8 2,5
Nilai Tukar (Rp/US$)  15.000 16.100
Yield SBN 10 Tahun  6,7 7,1
Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel)  82 82
Lifting Minyak (ribu barel per hari) 635 600
Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari)  1.033 1.005

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper