Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan tingkat inflasi akan tetap terjaga sebesar 2,5% untuk tahun anggaran 2025.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya dalam rangka Penyampaian Pengantar Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya di Gedung MPR/DPR RI, Jumat (16/8/2024).
“Inflasi akan dijaga pada kisaran 2,5%,” katanya.
Target tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 yang diperkirakan mencapai 5,2%, terutama ditopang oleh permintaan domestik.
Jokowi mengatakan, upaya pengendalian inflasi pada tingkat 2,5% pada tahun depan dalam rangka menjaga daya beli masyarakat tetap kuat.
Sejalan dengan inflasi, nilai tukar rupiah ditargetkan pada level Rp16.100 per dolar Amerika Serikat (AS), serta suku bunga Surat Berharga Negara 10 tahun sebesar 7,1% pada 2025.
Baca Juga
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah akan selalu mengantisipasi dan responsif terhadap dinamika moneter dunia yang akan mempengaruhi perekonomian dalam negeri.
Pemerintah memperkirakan, harga minyak mentah Indonesia (ICP) berada pada US$82 per barel, lifting minyak diperkirakan mencapai 600.000 barel per hari dan gas bumi mencapai 1,005 juta barel setara minyak per hari.
Untuk diketahui, pemerintah memperkirakan inflasi akan mencapai kisaran 2,7% hingga 3,2% pada akhir 2024, lebih tinggi dari inflasi tahun lalu yang mencapai 2,16%.
Nilai tukar rupiah pada akhir 2024 diperkirakan mencapai kisaran Rp15.900-Rp16.100 per dolar AS secara rata-rata.