Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani meminta agar seluruh pemangku kepentingan dapat cermat dalam menetapkan prioritas pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Puan menuturkan, keberhasilan pembangunan IKN selain membutuhkan perencanaan dan manajemen sumber daya yang baik, pemerintah perlu juga secara serius mengelola sumber pendanaan.
“Saatnya diperlukan kecermatan bagi para pemangku kepentingan dalam menetapkan prioritas, mengelola sumber pendanaan, serta kepemimpinan birokrasi yang andal, agar tercapainya tujuan pembangunan nasional ke depan. Inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah ke depan,” kata Puan dalam Pidato Pengantar Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Pada saat yang sama, Puan juga menyinggung mengenai kebutuhan dukungan investasi dan sejumlah pembiayaan berkelanjutan yang perlu menjadi perhatian dan mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.
Karenanya, dia menyebut seluruh masyarakat Indonesia dan pemangku kepentingan perlu untuk dapat selaras dalam memaknai pembangunan IKN.
“Pekerjaan-pekerjaan yang selesai dilakukan akan lebih baik daripada rencana-rencana besar yang hanya dibicarakan,” pungkasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Kabinet Kerja periode 2014-2016, Bambang Brodjonegoro mengungkap 3 alasan pemerintah mantap memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Dia menceritakan, pada awal penetapan wilayah Kalimantan Timur dipilih lantaran memenuhi 3 aspek pertimbangan. Pertama, Kalimantan menjadi salah satu wilayah yang minim risiko bencana.
“Risiko bencana itu paling kecil di Kalimantan, bencana pasti terjadi tapi kita pilih manajemen risiko, kita pilih daerah yang paling kecil [risiko bencananya],” tuturnya.
Kedua, wilayah Kalimantan Timur tepatnya Penajam Paser Utara dipilih karena masih berada dekat dengan laut. Hal itu dilakukan guna merepresentasikan Indonesia sebagai negara kepulauan. Sehingga, pusat pemerintahan didesain agar berada dekat dengan wilayah perairan.
Ketiga, wilayah Penajam Paser Utara dipilih karena telah berdekatan dengan daerah-daerah yang ekonomi dan sarana infrastrukturnya cenderung jauh telah lebih matang seperti Balikpapan dan Samarinda.
“Yang kita ingin bangun adalah suatu Ibu Kota Negara pemerintahan yang merupakan bagian dari sistem perkotaan. Jadi yang dibangun bukan hanya kota IKN, tapi sistem perkotaan seperti aglomerasi baru, ada IKN Nusantara, Balikpapan dan Samarinda,” tegasnya.