Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan lonjakan impor secara umum pada Juli 2024 yang tumbuh 17,82% (month-to-month/mtm) menjadi US$21,74 miliar utamanya terdorong oleh barang modal, khususnya smartphone atau ponsel pintar hingga ampas sisa makanan
Secara umum, impor barang modal mengalami kenaikan baik secara bulanan (mtm) maupun tahunan (year-on-year/yoy) yang masing-masing tumbuh 21,21% dan 2,04%. Namun secara kumulatif, impor barang modal mengalami penurunan tipis sebesar 0,01% menjadi US$22,45 miliar dari periode yang sama tahun lalu.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan komoditas yang menyumbang kenaikan impor tersebut berasal dari Mesin/Peralatan Mekanis dan Bagiannya (HS 84), Mesin/Perlengkapan Elektrik dan Bagiannya (HS 85), dan Kendaraan dan Bagiannya (87).
“Mesin dan perelangkapan elektrik dan bagiannya HS 85 khususnya smartphone. Smartphone ini masuk dalam kode [HS] 85171300. Ini yang mengalami kenaikan impor,” ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (15/8/2024).
Secara perinci, nilai impor smartphones pada Juli 2024 mencapai US$125,6 juta atau naik US$83,7 juta dengan kontribusi terhadap total impor sebesar 3,45%. BPS mencatat komoditas ini berasal dari negara mitra dagang China.
Sementara itu, komoditas HS Full Digit 84295200 (mechanical shovels, escavator, machinery with a 360o revolving superstructure) juga menjadi pendorong impor dengan nilai US$104,9 juta.
Baca Juga
Komoditas dengan kode HS Full Digit 84798210 (mixing, kneading, crushing, grinding, screening, sifting, homogenesing, emulsifying/stirring machines, electrically operated) senilai US$86,3 juta atau naik US$45,6 juta
Kemudian komoditas Penerima Portabel untuk Panggilan (HS Full Digit 85176299) juga mencatatkan peningkat nilai impor US$41 juta menjadi US$63,6 juta.
Barang lainnya yang mengalami kenaikan impor cukup tinggi pada Juli 2024, yakni berasal dari HS Full Digit 84792010 (Machines for the extraction/preparation of animal/fixed vegetable fats or oils, electrically operated) senilai US$30,8 juta menjadi US$47,8 juta.
Adapun, per Juli 2024 BPS mencatatkan nilai impor US$21,74 miliar atau naik 17,82% (mtm) dari Juni 2024 akibat naiknya impor migas yang tumbuh 8,78% dan nonmigas tumbuh 19,76%.
Secara bulanan, nilai impor barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal mengalami peningkatan.
Secara tahunan, nilai impor barang konsumsi mengalami penurunan sedangkan nilai impor bahan baku/penolong dan barang modal mengalami peningkatan.