Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan BPS: Impor Bahan Baku Naik 17,21% Juli 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan terjadi kenaikan impor bahan baku/penolong dan barang modal yang mengalami kenaikan secara bulanan dan tahunan.
Bahan baku umbi porang siap diproses menjadi tepung glukomanan di pabrik milik PT Rezka Nayatama, Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (26/7/2023). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Bahan baku umbi porang siap diproses menjadi tepung glukomanan di pabrik milik PT Rezka Nayatama, Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (26/7/2023). JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan impor bahan baku/penolong dan barang modal yang mengalami kenaikan secara bulanan dan tahunan.

Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan secara bulanan nilai impor bahan baku/penolong naik sebesar US$2,35 miliar atau 17,21% (month-to-month/mtm) menjadi US$16,03 miliar. 

"Bahan baku penolong menyumbang setidaknya 73,73% dari total impor untuk bulan Juli 2024," kata Amalia dalam rilis BPS, Kamis (15/8/2024). 

Secara tahunan, nilai impor bahan baku/penolong juga mengalami kenaikan 15,71% (year-on-year/yoy) dari US$13,92 miliar pada Juli 2023. 

Hal ini juga diikuti kenaikan impor barang modal secara bulanan yang naik US$636,1 juta atau 21,21% mtm menjadi US$3,64 miliar pada Juli 2024. Sedangkan, secara tahunan naik 2,04% dari US$3,56 miliar pada Juli 2023. 

Sementara itu, nilai impor barang konsumsi naik US$298,3 juta atau sebesar 16,79% mtm menjadi US$2,07 miliar. Secara tahunan, nilai impor barang konsumsi turun 0,81% yoy dari US$2,09 miliar. 

"Secara tahunan, nilai impor barang konsumsi mengalami penurunan sedangkan nilai impor bahan baku penolong dan barang modal mengalami peningkatan," ujarnya. 

Sebagai informasi, nilai impor secara keseluruhan pada Juli 2024 tercatat US$21,74 miliar atau naik 17,82% dari bulan sebelumnya. Impor migas senilai US3,56 miliar naik 8,78% secara bulanan, sementara impor nonmigas senilai US$18,18 miliar naik 19,76% secara mtm. 

"Meningkatnya nilai impor secara bulanan disebabkan peningkatan nilai impor nonmigas dgn andil sebesar 16,62% sementara andil peningkatan nilai impor migas sebesar 1,56%," tuturnya. 

Secara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07% danNilai impor migas dan nonmigas masing-masing naik sebesar 13,59% dan 10,60%. Adapun, nilai impor migas didorong oleh peningtakan volume dan peningkatan kata-kata harga agregat. 

"Kelompok migas yang mengalami peningkatan nilai impor cukup tinggi adalah impor hasil minyak yang meningkat sebesar 30%. Sementara itu, peningkatan nilai impor nonmigas lebih didorong oleh kenaikan volume yang sebesar 31,74%," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper