Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Lengkap IMF soal Ekonomi RI sampai 2029

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada di kisaran 5,1% sampai 2029. Berikut isi dan data-data dalam laporannya.
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (26/6/2024). / Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (26/6/2024). / Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Konsumsi yang stagnan hingga dinamika harga komoditas menjadi sejumlah faktor yang akan memengaruhi perekonomian Indonesia lima tahun ke depan. International Monetary Fund (IMF) meramalkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tertahan di level 5,1% hingga 2029.

IMF menerbitkan dokumen IMF Country Report No.24/270, yang di antaranya berisi proyeksi perekonomian Indonesia hingga beberapa tahun ke depan, termasuk ramalan pertumbuhan ekonomi RI hingga 2029.

IMF memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tinggi dan inflasi terkendali dengan baik pada tahun ini. Proyeksi pertumbuhan ekonomi RI 2024 dari IMF adalah 5,0%.

Pertumbuhan ekonomi itu didukung oleh peningkatan konsumsi publik dan pertumbuhan investasi yang mengimbangi hambatan ekspor neto (net export) karena tekanan eksternal.

Pertumbuhan ekonomi akan sedikit meningkat menjadi 5,1% menurut IMF, melalui dukungan ekspansi fiskal. Inflasi utama juga diperkirakan tetap stabil di titik tengah dari rentang target yang dipatok pemerintah.

Sayangnya, angka 5,1% tetap berlaku dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai 2029 menurut IMF. Artinya, terdapat kemungkinan periode pertama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan tren pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%.

Secara keseluruhan, IMF menilai kerangka kebijakan fiskal, moneter, dan keuangan Indonesia telah memberikan landasan bagi stabilitas makro dan manfaat sosial. Kebijakan-kebijakan pemerintah dinilai berhasil fasilitasi pemulihan ekonomi dari guncangan global sejak 2020.

"Pertumbuhan Indonesia tetap kuat meskipun ada hambatan eksternal, inflasi rendah dan terkendali dengan baik, sektor keuangan tangguh, serta kebijakan umumnya sudah diambil secara teliti dan diarahkan untuk jadi penyangga," tulis laporan IMF, dikutip pada Senin (12/8/2024).

Secara umum, risiko yang dihadapi Indonesia relatif seimbang. Adapun, risiko negatif utama mencakup volatilitas harga komoditas yang terus menerus, seperti efek gejolak geopolitik; perlambatan mendadak perekonomian mitra dagang utama, hingga efek negatif dari kondisi keuangan global yang lebih ketat ke depannya.

Risiko dari sisi domestik yakni melemahnya kerangka makro-fiskal yang sudah ada sejak lama lalu menghambat kredibilitas kebijakan.

Namun demikian, ada peluang pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan para mitra dagang dan disinflasi lebih cepat pada negara-negara maju. Hal itu dapat menopang pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

IMF pun merekomendasikan Indonesia untuk menjaga kehati-hatian dalam kebijakan fiskal, termasuk soal disiplin defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maksimal 3%. IMF juga menekankan Indonesia untuk memprioritaskan mobilisasi pendapatan melalui reformasi yang ambisius untuk memperkuat ruang fiskal secara signifikan.

Kebijakan moneter Indonesia juga dinilai sudah tepat, dengan kebijakan makroprudensial yang akomodatif sehingga mendukung pertumbuhan kredit dan likuiditas tetap aman. Kebijakan moneter harus selalu didorong oleh data, berdasarkan perkembangan kondisi domestik, hingga nilai tukar yang bisa meredam guncangan.

Berikut proyeksi ekonomi Indonesia berdasarkan IMF Country Report No.24/270:

Proyeksi 2024 2025 2026 2027 2028 2029
Pertumbuhan Ekonomi 5,0% 5,1% 5,1% 5,1% 5,1% 5,1%
Pengeluaran Konsumsi 5,1% 5,1% 5,1% 5,1% 5,1% 5,1%
Ekspor Neto (terhadap PDB) 0,2% 0,2% 0,3% 0,3% 0,3% 0,3%
Inflasi 2,8% 2,7% 2,6% 2,5% 2,5% 2,5%
Utang Luar Negeri (miliar dolar AS) 419,0 439,4 461,6 482,8 509,9 540,0


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper