Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Ada Bahan Baku di Pabrik Anoda Baterai Lithium Kendal yang Diimpor

Jokowi menjelaskan bahwa beberapa bahan baku yang akan diolah di pabrik anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR Energy Material akan diimpor
Presiden Joko Widodo meninjau Viewing Deck Kantor Presiden di kawasan Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur pada Senin (29/7/2024). / Bisnis-Akbar Evandio
Presiden Joko Widodo meninjau Viewing Deck Kantor Presiden di kawasan Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur pada Senin (29/7/2024). / Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa beberapa bahan baku yang akan diolah di pabrik anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR Energy Material akan diimpor.

Hal ini dia sampaikan saat meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR Energy Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah pada hari ini Rabu (7/8/2024).

“Pabrik bahan anoda baterai ini sebagian memang barangnya kami impor yang untuk natural grafit diimpor dari Afrika, untuk artificial grafit diambil dari kilang Pertamina di Riau terus dijadikan bahan anoda baterai,”  katanya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden.

Lebih lanjut, dia mengatakan lantaran Indonesia belum memiliki lithium, sehingga pemerintah bakal mengambil barang tersebut dari Australia. Adapun, untuk nikel akan bersumber dari Indonesia

“Kalau terintegrasi semuanya dan jadi barang setengah jadi, maka kita akan jadi pemasok masuk ke global supply chain,” ucapnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menekankan bahwa Indonesia memang memiliki rencana yang sudah diputuskan sejak beberapa tahun yang lalu untuk membangun sebuah ekosistem besar kendaraan listrik.

Menurutnya, langkah ini sudah dimulai sejak pemerintah menyetop eksport raw material nikel pada 2020 silam. Apalagi, kebijakan saat itu banyak yang menentang bai dari dalam Negeri hingga luar Negeri, sebab Negara kehilangan kurang lebih US$1,5 juta atau sekitar Rp20 triliun.

“Saya saat itu meyakini nilai tambah akan melompat naik dan tadi seperti dikatakan pak Luhut, sekarang sudah US$34 juta nilai dari ekspor nikel kita. dari yang sebelumnya Rp33 triliun melompat jadi Rp510 triliun. Lompatan sangat besar sekali,” imbuhnya

Dia menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah memiliki smelter nikel dan turunannya di Morowali, di Wedape dan berbagai lokasi lainnya yang sudah mulai berjalan.

Presiden Ke-7 RI itu melanjutkan bahwa industri kendaraan listrik ini akan terus berjalan lantaran pada Agustus dan September, smelter dari Freeport di Sumbawa dan Gresik juga akan berproduksi.

Bahkan, dia menyebut untuk produksi bauksit di Mempawah, Kalimantan Barat akan rampung pada Agustus—September ini untuk memulai percobaan produksi.

“Kalau semuanya jadi ekosistemnya akan terbangun kita akan bisa masuk ke global supply chain yang akan memberikan nilai tambah yang besar baik masalah rekrutmen tenaga kerja maupun pertubuhan ekonomi. Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini,” ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa BTR telah merampungkan pabrik tahap pertama di KEK Kendal dalam waktu 10 bulan dan saat ini menjadi pabrik anoda terbesar di dunia.

Setelah tahap I dan II selesai, Indonesia diperkirakan juga akan menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160.000 ton.

“Baru 10 bulan yang lalu kita tandatangan di Beijing, tahu-tahu pabriknya sudah jadi. Ini yang namanya kecepatan dan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan kita sekarang sudah jadi Negara yang cepat,” pungkas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper