Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2024 sebesar 5,05% secara tahunan (year on year/YoY). Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5% pada akhir 2024.
Ekonom Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini diperkirakan tetap solid, melanjutkan tren pertumbuhan di atas 5%.
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu tercatat mencapai 5,05%.
“Indonesia diperkirakan akan mempertahankan pertumbuhan ekonomi domestik yang solid, dengan target pertumbuhan PDB tahun 2024 sebesar 5%,” katanya, Senin (5/8/2024).
Hosianna mengatakan dengan ekspektasi penurunan suku bunga global, terutama dengan ekspektasi kebijakan the Fed yang lebih dovish, prospek ekonomi Indonesia pada 2025 terlihat menjanjikan.
Pada kuartal II/2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,05% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini, kata Hosianna, didukung oleh kondisi domestik yang berkelanjutan setelah kinerja yang kuat pada kuartal sebelumnya.
Baca Juga
Dia menjelaskan, konsumsi rumah tangga tetap kuat, berkontribusi sebesar 2,6 persen poin terhadap pertumbuhan PDB secara keseluruhan, didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat selama periode liburan keagamaan dan sekolah.
Sektor-sektor seperti transportasi dan komunikasi, serta restoran dan hotel menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
“Di seluruh sektor, pertumbuhan positif terlihat, dengan kontribusi utama dari sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan, yang secara kolektif menyumbang 63,7% dari perekonomian,” kata Hosianna.
Dia menambahkan, secara geografis, kegiatan ekonomi di Jawa dan Sumatera terus mendominasi, dengan kontribusi masing-masing sebesar 57,0% dan 22,1% terhadap pertumbuhan nasional.
Sementara secara regional, Kalimantan, Sulawesi, Bali & Nusra, dan Maluku & Papua melampaui tingkat pertumbuhan nasional.
“Sulawesi dan Maluku & Papua terutama didorong oleh pertumbuhan industri pengolahan, sementara Bali & Nusa Tenggara mengalami pertumbuhan yang didorong oleh aktivitas pertambangan,” kata dia.