Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKN Pindah, Sandiaga Ramal Jakarta Tetap Ramai Dikunjungi Wisatawan

Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan prediksinya terkait dengan kunjungan wisatawan ke Jakarta usai IKN pindah. Bakal anjlok atau justru meningkat?
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat ditemui di Kantor Samuel Sekuritas, Jakarta, Rabu (10/7/2024). BISNIS/ Ni Luh Anggela.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat ditemui di Kantor Samuel Sekuritas, Jakarta, Rabu (10/7/2024). BISNIS/ Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merencanakan beragam kegiatan menarik di Jakarta, usai tak lagi menyandang status sebagai ibu kota negara.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah akan menggelar lebih banyak kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, dan Exhibitions) untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Jakarta.

“Jakarta ini akan bergerak. Bukan setelah pusat pemerintahnya pindah, terus jadi sepi, tapi justru akan lebih banyak kegiatan MICE,” kata Sandi kepada awak media di Kantor Samuel Sekuritas, Rabu (10/7/2024).

Dengan masifnya berbagai kegiatan di Jakarta serta pengelolaan infrastruktur yang semakin baik, Mantan Wakil Gubernur Jakarta itu meyakini bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Jakarta akan meningkat, meski tak lagi menyandang status sebagai ibu kota negara.

Adapun pernyataan ini sekaligus merespons Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta yang menyebut bahwa okupansi atau tingkat hunian hotel di Jakarta berpotensi anjlok hingga 50% jika pemerintahan resmi dipindahkan ke IKN.

Ketua Badan Pimpinan Daerah PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono, memperkirakan, tingkat okupansi hotel berpotensi turun sebesar 50% dibandingkan kondisi normal. Pasalnya, semua kegiatan bisnis dan pemerintahan akan berpindah ke IKN. 

“Kalau sampai betul-betul pindah semuanya, pemerintahan pindah segala macam pindah itu bisa sampai 50% [dibandingkan kondisi normal],” kata Sutrisno kepada Bisnis, Rabu (10/7/2024).

Saat ini, Sutrisno menyebut bahwa tingkat okupansi di Jakarta belum mengalami perubahan signifikan. Mengingat hingga saat ini belum ada tanda-tanda perpindahan pemerintahan ke IKN. 

Kendati begitu, industri perhotelan di Jakarta telah mempersiapkan diri agar bisnisnya tetap bertahan. Misalnya, kata dia, pemasaran hotel diarahkan untuk lebih proaktif menjemput bola dan menyambut berbagai macam kantong-kantong konsumen.

Selain itu, industri perhotelan juga melakukan perbaikan di sisi manajemen internal agar lebih menarik dengan pelayanan yang lebih bagus dan harga yang bersaing.

“Jadi masing-masing anggota punya cara yang berbeda-beda satu sama lain untuk bisa tetap eksis,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper