Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Korsel di RI Tembus Rp200 Triliun, Bahlil: Paling Banyak Proyek Hilirisasi

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan investasi Korea Selatan di Indonesia telah menyentuh Rp200 triliun dalam 5 tahun terakhir.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia./Bisnis-Ni Luh Anggela
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia./Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan investasi Korea Selatan di Indonesia telah menyentuh Rp200 triliun.

Bahlil mengatakan, angka tersebut merupakan angka akumulasi investasi yang dilakukan oleh Negeri Gingseng tersebut sedari 2019-2023 atau lima tahun ke belakang.

“Pertama, kami menyampaikan bahwa investasi Korea Selatan dalam kurang lebih 5 tahun terakhir, sejak 2019 sampai 2023 mencapai kurang lebih sekitar US$14 miliar. Jadi kalau kita hitung kurang lebih sekitar Rp200 triliun lebih,” kata Bahlil saat memberikan sambutan dalam acara peresmian pabrik sel baterai PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).

Dari total investasi tersebut, Bahlil menyampaikan bahwa negara Asia Timur ini paling banyak berinvestasi pada sektor hilirisasi. Hal ini, kata Bahlil, sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendatangkan investasi yang mendukung program hilirisasi di dalam negeri.

“Dan waktu 2019, waktu di Busan dan beberapa pertemuan di Korea, Bapak Presiden selalu memerintahkan kepada kami untuk melaksanakan program alih teknologi dan hilirisasi,” ujarnya.

Salah satu investasi hilirisasi yang digelontorkan perusahaan asal Korea Selatan di Indonesia adalah proyek baterai terintegrasi dari hulu ke hilir oleh konsorsium LG Energy Solution (LG) senilai US$9,8 miliar atau setara Rp142 triliun.

Total investasi konsorsium LG itu terdiri atas investasi di hulu tambang senilai US$850 juta, smelter HPAL senilai US$4 miliar, pabrik prekursor/katoda senilai US$1,8 miliar, dan sel baterai senilai US$3,2 miliar.

"Bapak Presiden, kami laporkan bahwa kemarin atas dukungan dari Pak Erick [Menteri BUMN], semua tahapan daripada ekosistem, mulai dari mining, kemudian smelter, HPAL, prekursor, katoda, baterai sel, sampai dengan mobil, kemarin sudah semua diteken. Alhamdulillah selesai," ujar Bahlil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper