Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Buah Sri Mulyani Beberkan Penyebab Tingkat Kemiskinan Turun per Maret 2024

Kemenkeu, yang dipimpin Sri Mulyani, mengungkapkan penyebab tingkat kemiskinan Maret 2024 turun menjadi 9,03% yoy dari 9,36% pada Maret 2023.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu ketika ditemui di acara 11th US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/23)./Bisnis - Jessica Gabriela Soehandoko
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu ketika ditemui di acara 11th US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/23)./Bisnis - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyampaikan faktor yang menyebabkan penurunan tingkat kemiskinan Indonesia pada Mei 2024.

Sebagaimana diketahui, tingkat kemiskinan pada Maret 2024 turun menjadi sebesar 9,03% (year-on-year/yoy) dari 9,36% pada Maret 2023. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat turun 0,68 juta orang dari Maret 2023 sehingga jumlah penduduk miskin menjadi sebesar 25,22 juta orang.

Febrio mengatakan penurunan tingkat kemiskinan juga didukung oleh berbagai program bantuan sosial oleh pemerintah, khususnya dalam merespons kenaikan inflasi pangan pada awal 2024.

“Pemerintah akan terus berkomitmen menjaga stabilitas inflasi sehingga dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat, yang selanjutnya dapat mengakselerasi penurunan tingkat kemiskinan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat,” katanya melalui keterangan resmi, Selasa (2/7/2024).

Febrio menyampaikan bahwa di tengah stagnasi ekonomi global, berbagai kebijakan strategis pemerintah berhasil menopang resiliensi ekonomi nasional, salah satunya yang tercermin pada penurunan tingkat kemiskinan tersebut.

Adapun, angka kemiskinan pada Maret 2024 juga merupakan yang terendah dalam 10 tahun terakhir. Febrio menjelaskan tingkat kemiskinan secara spasial juga mencatatkan penurunan, baik di perkotaan maupun di perdesaan. 

Tingkat kemiskinan di perkotaan turun ke level 7,09% dari 7,29% pada Maret 2023. Sejalan dengan itu, persentase penduduk miskin di perdesaan mengalami penurunan menjadi sebesar 11,79% dari 12,22% pada Maret 2023. 

“Penurunan kemiskinan juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bali dan Nusa Tenggara,” jelas Febrio.

Lebih lanjut, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia atau rasio gini pada Maret 2024 juga menurun dan berada di bawah level prapandemi menjadi sebesar 0,379, dari Maret 2023 yang sebesar 0,388). 

“Level tersebut merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir. Penurunan ketimpangan terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan,” kata Febrio.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper