Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Angkat Bicara soal Harga BBM Juli 2024, Bakal Naik?

Kemenkeu menjelaskan nasib harga BBM pada Juli 2024 di tengah kenaikan harga minyak dunia.
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas melakukan pengisian BBM disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan bakal tetap mengoptimalkan peran anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menjaga belanja subsidi dan kompensasi energi selepas Juni 2024.

Kepala Pusat Kebijakan APBN BKF Kemenkeu, Wahyu Utomo, mengatakan pemerintah bakal tetap mengalokasikan belanja subsidi dan kompensasi energi yang cukup intensif di tengah tren pelemahan rupiah dan penguatan harga minyak mentah dunia saat ini.

“APBN tetap dioptimalkan sebagai shock absorber sehingga peran subsidi dan kompensasi untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli menjadi penting,” kata Wahyu saat dihubungi, Selasa (25/6/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (25/6/2024), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2024 menguat 0,09% atau 0,07 poin ke level US$81,70 per barel pada pukul 07.47 WIB.

Kemudian, kontrak minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus 2024 juga menguat 0,03% atau 0,03 poin ke level US$86,04 per barel pada pukul 07.45 WIB.  

Minyak berjangka WTI diperdagangkan mendekati US$82 per barel setelah naik 1,1% pada Senin (24/6). Minyak mentah Brent juga ditutup sekitar US$86 per barel.

Seperti diberitakan sebelumnya, harga BBM nonsubsidi diperkirakan berpotensi naik di tengah pelemahan nilai tukar rupiah dan tren kenaikan harga minyak mentah dunia.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal menilai pemerintah cenderung menyesuaikan kembali harga BBM nonsubsidi setelah ditahan selama paruh pertama tahun ini.

Faisal mensinyalir pelemahan rupiah yang dibarengi dengan tren penguatan harga minyak mentah dunia belakangan menjadi pertimbangan pemerintah untuk melepas harga bahan bakar komersial itu mengikuti harga pasar saat ini.

“Menurut saya pada dasarnya pemerintah cenderung mencoba untuk menyesuaikan harga BBM,” kata Faisal saat dihubungi, Selasa (25/6/2024).

Kendati demikian, menurutnya, pemerintah bakal tetap berhati-hati untuk menyesuaikan kembali porsi belanja subsidi dan kompensasi energi yang telah ditahan pada paruh pertama tahun ini.

“Ada pelemahan nilai tukar rupiah ini membuat impor menjadi lebih mahal, lalu harga minyak mentah dunia juga sudah mulai bergerak naik,” tutur Faisal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper