Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM: Transaksi LPG 3 Kg di Subpenyalur Sudah via Digital

Kementerian ESDM menyebut transaksi LPG 3 kg di Subpenyalur dilakukan secara digital menggunakan aplikasi dari Pertamina.
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan seluruh transaksi pembelian LPG 3 kilogram (Kg) di Subpenyalur telah dilakukan secara digital per 1 Juni 2024.

Kepastian itu disampaikan Koordinator Kelompok Kerja Subsidi Bahan Bakar Migas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Christina Meiwati Sinaga saat peninjauan kegiatan penyediaan dan pendistribusian LPG 3 Kg di Subpenyalur dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta akhir pekan lalu.

"Terhitung sejak 1 Juni 2024 kemarin, seluruh transaksi pembelian LPG Tabung 3 Kg di Subpenyalur dilakukan secara digital menggunakan aplikasi yang telah disiapkan oleh PT Pertamina,” kata Christina lewat siaran pers, Senin (24/6/2024).

Kendati demikian, Christina mengatakan, sebagian subpenyalur yang terletak di wilayah 3T, atau yang kesulitan akses internet masih melakukan pencatatan secara manual di logbook.

“Yang kesulitan akses internet, pencatatan masih dilakukan secara manual di logbook," kata Christina.

Pimpinan Ombudsman RI Sektor Perekonomian I Yeka H. Fatika mengatakan pihaknya bertugas melakukan pengawasan atas pelayanan publik, salah satunya pengawasan penyediaan LPG Tabung 3 Kg yang merupakan barang subsidi.

"Saya senang dengan apa yang saya lihat di Yogyakarta ini, mudah-mudahan di daerah lain bisa seperti ini juga. Jika terdapat praktik pelanggaran dalam pelayanan publik masyarakat silahkan melaporkan kepada Ombudsman RI," kata Yeka.

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mencatat jumlah transaksi 3 Kg lewat merchant apps Pertamina telah mencapai 41,8 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Angka itu dihimpun Pertamina hingga April 2024, seiring dengan komitmen pemerintah untuk membenahi subsidi gas melon tersebut di tengah masyarakat.

“Hingga April 2024, pencatatan ini sudah membaik secara nasional sudah mencapai 98%, sehingga secara behavior ini untuk 1 Juni mendatang 100%, saya rasa ini cukup siap,” kata Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra lewat siaran pers, Jumat (10/5/2024).

Adapun, Pertamina mencatat sebanyak 86% transaksi itu berasal dari segmen rumah tangga.

Pada Februari 2024 lalu, tercatat sekitar 204.000 pangkalan atau 82% dari total jumlah pangkalan yang sudah 100% melakukan pencatatan.

Kemudian pada Maret 2024 jumlahnya terus bertambah sampai 91% dari total jumlah pangkalan yang sudah melakukan pencatatan 100%, diharapkan seluruh pangkalan bisa terus meningkatkan efektivitas pencatatannya.

“Hanya saja memang nanti di dalam sosialisasi ini kita menunggu bagaimana kebijakan-kebijakan pada situasi-situasi apabila sistem down dan lain-lain,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper