Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan neraca dagang Indonesia mengalami surplus hingga akhir 2024.
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag Kasan mengatakan, optimisme ini didasarkan pada beberapa faktor. Di antaranya, peningkatan harga komoditas di mana harga sejumlah komoditas ekspor utama Indonesia diprediksi kembali menguat di semester II/2024.
“[Faktor berikutnya] membaiknya rantai pasokan global,” kata Kasan kepada Bisnis.com, Rabu (19/6/2024).
Dia mengharapkan, gangguan rantai pasokan global akan berangsur membaik sehingga memperlancar arus barang dan logistik ekspor dan impor.
Faktor selanjutnya adalah peningkatan permintaan ekspor. Kasan menyebut, peningkatan permintaan dari negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia seperti China, Amerika Serikat, dan negara-negara Asean diharapkan dapat menggenjot pertumbuhan ekspor.
Selain itu, perbaikan tata kelola ekspor dan impor juga disebut menjadi salah satu faktor dalam mendukung kinerja neraca dagang Indonesia.
Baca Juga
Kendati begitu, Kasan menyebut bahwa proyeksi tersebut masih bergantung pada kondisi global dan domestik yang terus berkembang. “Faktor-faktor seperti gejolak geopolitik, resesi global, dan ketidakpastian ekonomi global dapat memengaruhi kinerja ekspor-impor dan neraca dagang,” ujarnya.
Di sisi lain, pemerintah terus melakukan sejumlah upaya untuk menggenjot kinerja ekspor. Di antaranya, aktif melakukan misi dagang, menggelar dan mengikuti trade exhibition, menyempurnakan tata kelola kebijakan dalam rangka mendorong ekspor dan menjaga tata kelola impor Indonesia, hingga membentuk satgas percepatan peningkatan ekspor melalui Keputusan Menteri Perdagangan No. 1900/2023 tentang Pembentukan Tim Percepatan Peningkatan Ekspor Non migas.
Adapun neraca dagang Indonesia kembali mencatatkan surplus. Pada Mei 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca dagang Indonesia kembali mengalami surplus sebesar US$2,93 miliar atau sedikit meningkat dibanding April 2024 yang tercatat surplus sebesar US$2,72 miliar.
Nilai ekspor sepanjang Mei 2024 tercatat mencapai US$22,33 miliar. Jumlah tersebut meningkat 13,82% dibanding April 2024. Secara tahunan, ekspor Indonesia turun 2,86% dibanding Mei 2023 yang tercatat sebesar US$21,71 miliar.
Sementara, nilai impor mencapai US$19,40 miliar pada Mei 2024 atau naik 14,82% dibanding April 2024. Secara tahunan, nilai tersebut tercatat turun sebesar 8,83%.