Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia (2021-2026) Arsjad Rasjid mengatakan pihaknya siap mendukung program pemerintah untuk mengejar target Indonesia Emas 2045.
Pernyataan tersebut disampaikan Arsjad Rasjid saat mengunjungi kantor Bisnis Indonesia Group di kawasan Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benjamin, Direktur PT BIGK Chamdan Purwoko, dan Redaktur Pelaksana Bisnis.com Hendri T. Asworo menerima kunjungan dari Arsjad Rasjid dan rombongan Kadin Indonesia.
Pada paparannya, Arsjad menyampaikan bahwa Kadin menjadi satu-satunya payung organisasi dunia usaha dan industri berlandaskan UU No. 1/1987. Dalam hal ini, Kadin berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada periode kepemimpinannya, Arsjad mengusung empat pilar, yaitu penguatan tulang punggung kesehatan, ekonomi nasional dan daerah, kewirausahaan dan kompetensi, serta organisasi dan regulasi internal.
“Empat pilar tersebut diterjemahkan dalam 17 fokus prioritas peta jalan untuk menuju Indonesia Emas 2045. 17 fokus prioritas nasional ini untuk meningkatkan resiliensi, mendorong kesejahteraan, memperkuat inklusivitas, dan keberlanjutan,” ujarnya di Wisma Bisnis Indonesia, Selasa (11/6/2024).
Arsjad menekankan dalam kontribusi Kadin untuk meningkatkan ekonomi nasional, pengusaha daerah menjadi kata kunci yang penting dalam mendukung target tersebut.
Salah satunya adalah mendukung perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“IKN menjadi simbol tidak terjadi lagi pertumbuhan ekonomi yang tersentralisasi di Jawa, tapi Indonesia. Supaya daerah tersebut bisa lebih maju, di mana pemerataan ekonomi bisa dilakukan,” tuturnya.
Kadin Indonesia menyiapkan buku putih atau White Paper untuk mendukung program-program ekonomi pemerintah selanjutnya, yaitu Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.
White Paper yang sedang disusun itu, lanjutnya, berisi usulan dan masukan dari dunia usaha mengenai kebijakan ekonomi untuk masa pemerintahan Prabowo-Gibran pada 2024-2029.
“Kami juga ingin menyampaikan inisiatif sekaligus rencana-rencana Kadin untuk membuat yang namanya White Paper kebijakan ekonomi berisi usulan dan masukan dari dunia usaha untuk menyukseskan pemerintah 2024-2029,” ujarnya.
Arsjad menjelaskan White Paper yang sedang disusun melalui survei dan diskusi yang melibatkan pemangku kebijakan, investor, lembaga riset, hingga pemangku kepentingan.
Menurutnya, White Paper ini juga kami lakukan secara inklusif dan kolaboratif dengan melibatkan seluruh pemangku kebijakan, selain menampung usulan dan masukan dari asosiasi industri di berbagai sektor dan berbagai daerah.
Sebagai informasi, Arsjad mengemban ilmu di University of Southern California di bidang Computer Engineering. Dia melanjutkan Pendidikan pada 1993 di bidang Administrasi Bisnis di Pepperdine University, California, Amerika Serikat (AS) dan memperoleh gelar Bachelor of Science.
Sebelum menjadi Ketua Kadin Indonesia, Arsjad lebih dahulu menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan PT Indika Energy sejak 2005. Di bawah kepemimpinannya, Arsjad berhasil membesarkan aset PT Indika Energy Tbk sekitar 7x lipat dari Rp2,78 triliun menjadi Rp18,28 triliun dalam jangka waktu 6 tahun yaitu pada periode tahun 2005 – 2011 melalui strategi akuisisi.
Bukan hanya itu, prestasi Arsjad memipin perusahaan sektor energi tersebut turut bertujuan meningkatkan pendapatan dari sektor non-batu bara menjadi setidaknya 50% pada tahun 2025 dan mencapai netral karbon pada 2050.
Hal tersebut sejalan dengan target pemerintah mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih cepat dari target.