Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF Kerek Outlook Pertumbuhan Ekonomi China Jadi 5% pada 2024

IMF telah merevisi ke atas PDB China pada 2024 sebesar 0,4 poin persentase menjadi 5%, didorong oleh pertumbuhan kuartal I/2024 yang kuat.
PLTU Wujing di Shanghai, China pada Rabu (24/1/2024). - Bloomberg/Raul Ariano
PLTU Wujing di Shanghai, China pada Rabu (24/1/2024). - Bloomberg/Raul Ariano

Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi China akan mencapai 5% pada 2024, setelah mencatatkan pertumbuhan kuartal I/2024 yang kuat. 

Proyeksi IMF tersebut lebih tinggi 0,4 poin persentase dari proyeksi sebelumnya. Namun, pertumbuhan China diproyeksi akan melambat setelahnya pada tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya. 

“Pertumbuhan ekonomi China diproyeksikan akan tetap tangguh sebesar 5% pada tahun 2024 dan melambat menjadi 4,5% pada tahun 2025,” jelas IMF dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/5/2024). 

Adapun, IMF juga memperingatkan bahwa pertumbuhan di China akan melambat menjadi 3,3% pada 2029 karena populasi yang menua dan produktivitas yang lebih lambat. 

Perekonomian China telah tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebesar 5,3% secara tahunan pada kuartal I/2024. Angka tersebut jauh di atas perkiraan analis yang memperkirakan kenaikan 4,6% dalam survei Reuters, naik dari ekspansi sebesar 5,2% pada kuartal sebelumnya. 

Sementara itu, serangkaian indikator ekonomi terbaru untuk April 2024 meliputi output pabrik, perdagangan dan harga konsumen, menunjukan perekonomian yang senilai US$18,6 triliun berhasil mengatasi beberapa risiko penurunan jangka pendek. 

Namun, para pengamat China masih belum yakin apakah kenaikan tersebut dapat berkelanjutan. 

Lebih lanjut, konsumsi dalam negeri masih lemah dan sebagian besar berkaitan dengan kepercayaan yang rapuh di tengah krisis properti yang berkepanjangan. Hal ini juga secara luas dipandang sebagai batu sandungan terbesar bagi pemulihan ekonomi. 

Misalnya, penjualan ritel pada April 2024 telah tumbuh dengan laju yang paling lambat sejak Desember 2022, ketika pembatasan ketat Covid-19 diterapkan di negeri tersebut. Sementara itu, harga rumah baru menurun pada laju tercepat dalam sembilan tahun. 

IMF juga menyambut baik langkah-langkah yang diumumkan oleh para pembuat kebijakan pada awal bulan ini, untuk menstabilkan sektor properti China. 

“[langkah-langkah] yang diperlukan untuk mengarahkan sektor ini ke jalur yang lebih berkelanjutan harus dilanjutkan,” tutur IMF. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper