Bisnis.com, JAKARTA - Lelang dua proyek strategis nasional (PSN) yakni Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Getaci) dan Tol Gilimanuk - Mengwi lagi-lagi gagal mendapatkan investor.
Mengutip informasi yang dibagikan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) lelang tol Getaci hanya diikuti oleh dua konsorsium. Hal itu sebagaimana tercantum dalam Pengumuman Hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Ciamis Nomor:24/BPJT/L/GTCM/2024.
Adapun, kedua konsorsium tersebut pertama, yakni Konsorsium PT Trans Persada Sejahtera - PT Wiranusantara Bumi yang dinyatakan tidak lulus.
Kedua, Konsorsium PT Dayamulia Turangga - PT China State Construction Overseas Development Shanghai yang juga dinyatakan tidak lulus proses lelang.
Sementara itu, lelang Tol Gilimanuk-Mengwi juga tidak membuahkan hasil. Pasalnya, Kementerian PUPR menetapkan konsorsium PT Bangun Sarana Agung tidak lulus prakualifikasi.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Sistem Informasi Layanan Jalan Tol Kementerian PUPR, Ali Rachmadi Nasution mengungkapkan bahwa alasan ketiga konsorsium itu tak lolos prakualifikasi dikarenakan dinilai tidak memenuhi aspek administrasi.
Baca Juga
Di samping itu, ketiga konsorsium yang minat menggarap 2 proyek jalan tol terpanjang di Jawa dan Bali ini juga dinilai tidak memiliki kemampuan keuangan yang kuat.
"Panitia Lelang menetapkan peserta prakualifikasi tidak lulus dikarenakan tidak memenuhi aspek administrasi dan/atau kemampuan keuangan," jelasnya kepada Bisnis, dikutip Rabu (29/5/2024).
Lebih lanjut, Ali menekankan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan evaluasi terkait proyek dan tindak lanjut pembangunan.
Meskipun diambang ketidakjelasan, Ali menyebut hingga saat ini Tol Getaci dan Tol Gilimanuk - Mengwi masih masuk ke dalam daftar PSN.
"Untuk kedua jalan tol tersebut masih terdapat dalam daftar PSN," tegas Ali.
Tol Getaci
Untuk diketahui, Kementerian PUPR melakukan lelang ulang terhadap proyek Tol Getaci karena ditinggal oleh investor sebelumnya yaitu konsorsium yang dipimpin PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR).
Jalan Tol Getaci mulanya ditargetkan akan rampung pada 2024 untuk tahap pertama (Gedebage-Tasikmalaya), sedangkan pembangunan tahap kedua (Tasikmalaya-Cilacap) proses konstruksinya ditargetkan rampung pada 2027 dan dapat beroperasi secara keseluruhan pada 2029.
Namun, proses konstruksi itu terkendala batalnya perjanjian pengusahaan jalan tol oleh konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. & PT Jasa Sarana-PT Daya Mulia Turangga-Gama Group selaku pemenang tender.
Alhasil, hingga saat ini jalan tol terpanjang yang diperkirakan bakal menghabiskan biaya investasi mencapai Rp56,20 triliun itu tak kunjung dibangun.
Terlebih Tol Getaci direncanakan bakal melintasi dua provinsi yakni Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km.
Perinciannya, Getaci terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage – Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara - Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya – Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan – Cilacap (34,35 km).
Tol Gilimanuk - Mengwi
Sementara itu, proyek Tol Gilimanuk - Mengwi dilakukan lelang ulang karena pemrakarsa awal gagal mendapat pendanaan atau investor untuk melakukan pembangunan.
Proyek yang disebut bakal menjadi jalan tol terpanjang di Bali ini lantas mangkrak selama dua tahun sejak peletakan batu pertama atau groundbreaking dilakukan pada 10 September 2022.
Rencananya, jalan tol ini akan dibangun melintasi 3 kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa. Adapun, perkiraan biaya investasi Tol Gilimanuk-Mengwi mencapai Rp24,6 triliun.
Perinciannya, Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi terbagi menjadi tiga seksi. Perinciannya, Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 kilometer (km), Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km. Total panjang tol mencapai 96,84 km.