Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepanjang Mei 2024, LRT Jabodebek Angkut 1,34 Juta Penumpang

PT KAI mencatat menyebut rata-rata jumlah penumpang harian LRT Jabodebek menunjukkan tren kenaikan sepanjang Mei 2024.
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintas di Jakarta, Sabtu (9/9/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintas di Jakarta, Sabtu (9/9/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyebut rata-rata jumlah penumpang harian LRT Jabodebek menunjukkan tren kenaikan sepanjang Mei 2024.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono menyebut jumlah penumpang LRT Jabodebek mencapai 1,34 juta orang untuk periode 1-26 Mei 2024. Dia menuturkan, rerata penumpang LRT pada periode tersebut adalah sebesar 51.828 orang.

"Rata-rata penumpang harian ini sudah melampaui periode April 2024 lalu yang sebanyak 46.764 orang," kata Mahendro saat dihubungi, Senin (27/5/2024).

Dia melanjutkan, sepanjang tahun berjalan LRT Jabodebek telah mengangkut sebanyak 6,59 juta penumpang. Secara terperinci, sebanyak 5,03 juta orang diangkut pada hari kerja (weekdays) dan 1,55 juta lainnya pada akhir pekan (weekend).

Sementara itu, rata-rata jumlah penumpang LRT Jabodebek pada weekday selama tahun ini adalah 56.551 orang, sedangkan untuk weekend sebesar 26.878 orang.

Dia menuturkan, salah satu faktor yang mendukung tren pertumbuhan jumlah pengguna LRT Jabodebek adalah penambahan jadwal perjalanan. Mahendro memaparkan, LRT Jabodebek resmi menambah frekuensi perjalanan harian LRT Jabodebek menjadi 336 jadwal untuk hari kerja.

Selain itu, dia menuturkan KAI juga terus meningkatkan kualitas operasional LRT Jabodebek. Hal tersebut dinilai turut berimbas pada kepercayaan masyarakat untuk menggunakan moda transportasi yang mulai beroperasi pada 28 Agustus 2023.

"Kepercayaan pengguna juga meningkat seiring dengan semakin konsistennya perjalanan LRT Jabodebek," kata Mahendro.

Meski demikian, Mahendro menuturkan rerata jumlah pengguna harian tersebut belum mencapai target yang dipatok oleh KAI. Dia menuturkan, perseroan menargetkan dapat melayani sekitar 65.000 penumpang per hari.

Seiring hal tersebut, KAI telah mengusulkan skema tarif lain yang dapat diterapkan jika pemerintah memutuskan tidak memperpanjang masa promo.

KAI mengusulkan agar skema tarif dinamis (dynamic pricing) tetap diberlakukan dengan tarif terjauh dipatok maksimal Rp20.000, atau sama seperti saat periode promo. Sementara itu, KAI mengatakan untuk tarif terdekat dapat menggunakan skema yang tercantum pada Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) KM No 67/2023, yakni Rp5.000 untuk 1 kilometer (km) pertama dan Rp700 untuk setiap km berikutnya.

"Usulan maksimal Rp20.000 itu diberlakukan untuk jam sibuk dan weekday. Jadi, kurang lebih sama dengan yang berlaku saat ini, hanya berbeda untuk tarif terdekat karena disesuaikan dengan Kepmenhub," jelas Mahendro.

Sementara itu, tarif untuk hari kerja di luar jam sibuk (off peak hour) dan akhir pekan diusulkan diberlakukan sesuai dengan skema promo, yaitu maksimal Rp10.000


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper