Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Cuma HET, HPP Gabah dan Beras Resmi Naik Bulan Depan

Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras naik secara permanen pada Juni 2024.
Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras naik secara permanen pada Juni 2024. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras naik secara permanen pada Juni 2024. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras akan naik secara permanen pada Juni 2024, bersamaan dengan penetapan harga eceran tertinggi (HET) terbaru untuk beras premium dan medium.

Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Maino Dwi Hartono menyampaikan, Peraturan Badan mengenai HPP dan HET akan memasuki tahap harmonisasi pekan depan.

“Harapannya Senin besok (27/5/2024) harmonisasi Perbadan HPP dan HET,” kata Maino kepada Bisnis, Kamis (23/5/2024).

Maino mengharapkan, peraturan mengenai HPP gabah dan beras bisa segera diterbitkan paling lambat 31 Mei 2024, bersamaan dengan terbitnya Perbadan HET untuk beras premium dan medium.

Bapanas sebelumnya resmi menaikkan HPP gabah dan beras mulai 3 April hingga 30 Juni 2024. Aturan itu tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia No. 167/2024 Tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah.

Melalui beleid itu, pemerintah menetapkan HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.000 per kilogram dari sebelumnya Rp5.000 per kilogram.

Untuk gabah kering giling (GKG) di gudang Perum Bulog ditetapkan menjadi Rp7.400 per kilogram dari sebelumnya Rp6.300 per kilogram.

Sementara itu, HPP beras di gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 95%, kadar air 14%, butir patah maksimal 20%, dan butir menir maksimal 2% yang sebelumnya Rp9.950 per kilogram dipatok menjadi Rp11.000 per kilogram.

Adapun penyesuaian HPP dilakukan agar Bulog dapat menggenjot stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang berasal dari produksi dalam negeri sehingga tidak bergantung dari importasi saja.

“Tentu dengan adanya fleksibilitas harga bagi Bulog ini akan menjadi safety net bagi para sedulur petani, agar harga dapat terjaga dengan baik. Tatkala produksi kian meningkat, tentu akan memengaruhi harga,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, Rabu (3/4/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper