Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Hilirisasi Rumput Laut RI Diharapkan Tembus Rp300 Triliun pada 2033

Kemenko Marves menilai Indonesia dapat melakukan ekspor hilirisasi rumput laut mencapai US$19 miliar atau Rp303,89 triliun pada 2033.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menggelar konferensi pers dalam agenda World Water Forum ke-10, Sabtu (18/5/2024)/Bisnis.com - Alifian
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menggelar konferensi pers dalam agenda World Water Forum ke-10, Sabtu (18/5/2024)/Bisnis.com - Alifian

Bisnis.com, BADUNG - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkap RI dapat melakukan ekspor hilirisasi rumput laut mencapai US$19 miliar atau Rp303,89 triliun (Asumsi kurs: Rp15.994) pada 2033.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan target itu dibidik seiring dengan besarnya pasar global rumput laut yang diproyeksikan bakal meningkat dengan rasio tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) mencapai 9,7% pada 2023 - 2033.

"Jika melihat presentasi dari Menteri Trenggono, saya pikir pada tahun 2033 kita bisa mengekspor dari sini sebesar US$19 miliar," jelas Luhut saat menyampaikan paparannya dalam International Center for Tropical Seaweeds di Merusaka Hotel, Rabu (22/5/2024).

Sejalan dengan rencana tersebut, pemerintah mulai serius menggarap sektor hilirisasi rumput laut. Luhut juga memproyeksi bahwa proses hilirisasi ini dapat membuka lapangan pekerjaan hampir 1 juta orang.

Pada kesempatan yang sama, Luhut menjabarkan, khusus di wilayah Nusa Tenggara Barat, saat ini sudah tersedia 600.000 hektare yang siap untuk ditanam rumput laut. 

"Jadi kita tinggal nanti laporkan ke Pak Jokowi, mudah-mudahan kita bisa mempersiapkan. Sehingga, tahun ini juga sudah bisa kita mulai memakai yang 600.000 hektare yang di NTB. Belum lagi kita hitung di tempat lain," tuturnya.

Sebagai informasi, pemerintah juga saat ini telah menggandeng tim riset asal India Institute Technology untuk mempelajari dan melakukan riset mengenai industri rumput laut.

Adapun, masa panen rumput laut yang tergolong cepat menjadi salah satu alasan pemerintah untuk mengembangkan budidaya komoditas ini, di samping kegunaannya yang cukup beragam mulai dari kosmetik hingga agar-agar. 

"Kita ingin kan 45 hari harvestnya [panennya], itu bisa kita percepat di 30 hari, sehingga nelayan-nelayan kita di pesisir itu tak ada masalah kehidupan ke depan tak ada masalah," pungkas Luhut


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper