Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHY Pastikan Lahan Bermasalah di IKN Segera Rampung, Ini Penjelasannya

Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan perkembangan terkini terkait dengan penanganan ribuan hektare lahan bermasalah di IKN.
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono tiba di upacara pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). JIBI/Dany Saputra.
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono tiba di upacara pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). JIBI/Dany Saputra.

Bisnis.com, DENPASAR – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN) Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah merampungkan proses ganti untung lahan hingga relokasi yang melibatkan masyarakat terdampak pembangunan ibu kota baru. 

Untuk diketahui, Agus sebelumnya melaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal adanya 2.086 hektare (ha) lahan bermasalah di IKN. Dia menyebut Otorita IKN tengah berproses untuk segera merampungkan masalah tersebut. 

Menteri yang akrab disapa AHY itu menjelaskan, penanganan ihwal 2.806 hektare lahan bermasalah di IKN itu sudah berada di luar domain kementeriannya. 

"Mengapa? Karena saat ini Otorita IKN, OIKN, juga tengah bekerja setahu saya. Saya sudah bertemu dengan Kepala OIKN dan juga tim terpadu yang ada di wilayah Kaltim, termasuk di sekitar Penajam Paser Utara dan Kutai yang menjadi lokasi pembangunan IKN itu tengah berupaya untuk segera menuntaskan proses ganti untung, relokasi sesuai dengan yang disepakati bersama," kata AHY kepada wartawan usai menghadiri acara di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (21/5/2024). 

AHY menyebut Presiden Jokowi telah memberikan arahan soal penanganan lahan bermasalah tersebut. Dia mengklaim Kepala Negara berpesan agar percepatan pembangunan IKN tidak turut berdampak pada penggusuran masyarakat. Dengan demikian, pendekatan yang harus dilakukan yakni manusiawi dan berkeadilan. 

Menteri sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat itu menegaskan, penanganan lahan bermasalah di IKN dengan masyarakat bukan kewenangan kementeriannya. 

"Sekali lagi, itu [bukan, red] merupakan kewenangan kami untuk bisa menyelesaikan ganti rugi tersebut. Tetapi pada saatnya ketika sudah clean and clear maka ATR/BPN akan sangat siap untuk mempercepat pemberian sertifikat dan memberikan kepastian hukum hak atas tanah bagi siapapun termasuk nanti investor yang akan masuk," tuturnya. 

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, AHY mengatakan bahwa tanah yang dimaksud masih diduduki oleh masyarakat. Sehingga, AHY menilai perlu adanya mekanisme atau prosedur untuk memitigasi dampak sosial hingga skema penggantian kepada warga yang telah menghuni di lahan tersebut.

Kendati demikian, AHY melanjutkan bahwa 2.086 hektare tanah tersebut memang tidak menjadi prioritas dalam pembangunan. Contohnya seperti untuk lokasi proyek pengendali banjir Sepaku dengan luasan 2,75 hektare, pembangunan jalan tol pada segeman 6A dan 6B seluas 44,6 hektare.

Namun, arahan dari Jokowi, ujar AHY,  agar penyelesaian dari permasalahan tersebut dapat ditempuh dengan cara humanis.

“Tidak boleh ada yang menjadi korban masyarakat yang seharusnya kami lindungi tidak boleh merugi, apalagi menjadi korban, di sinilah tentu kami ingin percepatan tapi tidak ingin grasak grusuk, kita ingin semuia tahapannya dilakukan dengan baik, pendekatannya humanis," pungkasnya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/4/2024). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper